Otak Kita Butuh Istirahat dari Layar Hape
- Ricky
Teknodaily – Pernah kebayang gak, bagaimana rasanya hidup tanpa smartphone selama tiga hari penuh? Bukan karena sinyal hilang atau kuota habis, tapi sengaja dipuasakan—alias detoks digital.
Sebuah studi terbaru dari Jerman baru saja mengungkap hal menarik (dan agak mengkhawatirkan): puasa smartphone selama 72 jam ternyata bisa mengubah cara kerja otak kita! Peneliti menggunakan pemindaian otak canggih (fMRI) untuk mengamati langsung apa yang terjadi ketika seseorang menghentikan penggunaan smartphone—kecuali untuk hal yang benar-benar penting.
Otak "Sakau" Tanpa HP?
Hasilnya cukup mengejutkan: aktivitas di bagian otak yang terkait dengan dopamin (rasa senang) dan serotonin (stabilitas emosi) mengalami perubahan signifikan. Bahkan, pola aktivitasnya mirip dengan kondisi otak seseorang yang sedang sakau karena kecanduan zat seperti narkoba atau gula.
Tapi yang bikin penasaran, meskipun otaknya menunjukkan gejala ‘sakau’, sebagian besar peserta tetap merasa baik-baik saja. Tidak ada kecemasan berlebih, tidak galau. Artinya, yang terjadi bukan soal “perasaan,” tapi reaksi biologis nyata dari otak kita yang sudah terlalu terbiasa dengan stimulus digital.
Smartphone yang Bisa Bikin Otak Ketagihan
Kita semua tahu, HP itu memudahkan hidup—dari bangun tidur sampai tidur lagi. Tapi kalau dipakai terus-menerus, otak kita mulai terbentuk seperti otak pecandu. Setiap notifikasi, scroll TikTok, atau like di Instagram memberi “suntikan kecil dopamin”, bikin kita ingin buka HP lagi, lagi, dan lagi.