Jein Marlinda, Pahlawan Gula Semut dari Sulawesi Tengah

Jein Marlinda, Pahlawan Gula Semut dari Sulawesi Tengah
Sumber :
  • Instagram / @jeanemandey

Dengan modal awal yang terbatas, yakni sebesar Rp 200.000, produksi gula semut yang dihasilkan pada tahap awal hanya mencapai 20 buah. Kendala ini, ditambah dengan tantangan distribusi yang cukup jauh, yaitu puluhan hingga ratusan kilometer, sempat menggoyahkan semangat Jein dan masyarakat Suku Lauje. 

Theresia Dwiaudina Sari Putri, Bidan Penuh Dedikasi dari NTT

Namun, melihat antusiasme dan kegigihan para ibu Suku Lauje dalam memproduksi gula semut dengan peralatan yang sangat terbatas, Jein termotivasi untuk terus melanjutkan usahanya. Ia pun berupaya mencari dukungan dari berbagai pihak untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi.

Perjuangan Diana Cristiana Dacosta Ati, Penggerak Pendidikan Di Pedalaman Papua

Dengan semangat yang tinggi, Jein Marlinda telah berhasil menggali potensi ekonomi masyarakat Suku Lauje yang selama ini kurang tergarap.

Melalui inisiatifnya, ia tidak hanya memperkenalkan gula semut sebagai produk unggulan lokal, tetapi juga memberdayakan masyarakat adat dalam seluruh proses produksi, mulai dari pengolahan bahan baku hingga pemasaran.

Achmad Sofiyudin dan Desa Muncar Moncer: Dulu, Kini, dan Nanti

Keberadaan produk gula semut Molomamua telah memberikan dampak positif yang multidimensi bagi masyarakat adat Suku Lauje. Secara ekonomi, produk ini telah mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui peningkatan pendapatan.

Lebih jauh, produksi gula semut telah memberdayakan perempuan Suku Lauje dengan memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi produktif. 

Halaman Selanjutnya
img_title