Hadi Apriliawan, Sulis untuk Susu Sehat

Hadi Aprilliawan.
Sumber :
  • Dok. Astra.

Teknodaily – Susu adalah salah satu minuman sehat yang dibutuhkan tubuh, terutama anak-anak. Namun minimnya alat teknologi, yang mumpuni, membuat susu produksi petani lokal di pedesaan tidak aman dikonsumsi. 

Daftar Aksi Israel yang Dikecam Dunia ke Gaza dan Ubah Sikap Negara Sekutu

Produksi susu dari peternak di Desa Sragi, Banyuwangi, yang tidak higienis menyebabkan susu tak bertahan lama dan kandungan bakteri patogennya yang bisa menyebabkan penyakit bagi yang mengonsumsinya.

Hadi Apriliawan, yang mengetahui permasalahan peternak sapi perah di kampung halamannya itu, mencoba mencari solusi alat yang bisa mengatasi masalah klasik yang dihadapi peternak. 

10 Rudal Balistik Antarbenua Terbaik di Dunia 2025: Daya Hancur Paling Dahsyat

Hadi pun terpikir untuk menciptakan alat pasteurisasi. Berbekal ilmu yang ia peroleh selama mengenyam pendidikan di jurusan Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Hadi mengembangkan teknologi pasteurisasi modern berbasis kejut listrik yang dinamai Latte Electricity (LE), yang ia beri nama Sulis (Susu Listrik). 

Teknologi ini didasarkan pada metode Pulse Electric Field (PEF) yang memungkinkan lebih dari 98 persen bakteri dalam susu mati, tanpa mengurangi kandungan nutrisi, sehingga susu dapat bertahan hingga satu minggu lamanya.

Pasukan Khusus Terbaik di Dunia 2025: Daftar 5 Unit Paling Mematikan dan Tangguh

"Prosesnya tidak menggunakan panas tinggi melainkan panas medium saja sehingga kualitas susu masih sangat bagus. Selain itu, teknologi ini menggunakan sistem plasma listrik tegangan tinggi yang dapat membunuh bakteri jahat dalam susu sehingga susu akan jauh lebih awet," ujar Hadi mengutip Antaranews.

Adapun cara kerja mesin ini, susu akan dipanasi terlebih dahulu pada suhu 50 derajat celcius, kemudian akan melewati proses kejut listrik yang akan membunuh berbagai jenis bakteri jahat dalam susu seperti E. Coli, Klebsiella, Shigella, Enterobacter, dan Staphylococcus Aureus. Meskipun demikian, kandungan protein dalam susu masih sangat tinggi, di kisaran 95 persen.

Halaman Selanjutnya
img_title