Insiden Kebakaran Mercedes-Benz EQE Picu Pertanyaan Soal Keamanan Baterai EV China

Mobil Mercedes Benz Eqe.
Sumber :
  • Mercedes Benz

Namun, produk baterai Farasis sebelumnya telah mengalami penarikan kembali (recall) di China karena risiko kebakaran. Pada bulan Maret 2021, Beijing Automotive Group (BAIC), sebuah perusahaan milik negara di China, menarik kembali 31.963 kendaraan listrik yang dilengkapi dengan baterai Farasis, dengan alasan "kemungkinan terjadinya kebakaran baterai dalam kondisi tertentu."

Dampaknya Terhadap Industri EV 

Toyota Bakal Pasarkan RAV4 Versi Listrik Pada 2026

Kebakaran ini tidak hanya menyebabkan kerusakan materi yang signifikan tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang kualitas dan keamanan baterai buatan China. 

Meskipun China dengan cepat mendominasi pasar dengan baterai berharga rendah, masih ada keraguan tentang teknologi dan kualitasnya, yang membutuhkan investasi besar dan penelitian serta pengembangan (R&D) jangka panjang. Insiden ini menyoroti masalah keamanan kronis yang menurut beberapa analis melekat pada baterai buatan China.

BYD Diprediksi Bakal Kembali Kalahkan Penjualan Tesla Tahun Ini

Seiring berjalannya penyelidikan, fokus kemungkinan besar akan tertuju pada lingkungan regulasi untuk kendaraan listrik dan baterai, termasuk standar keselamatan dan prosedur penarikan kembali. Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan akan memainkan peran penting dalam menentukan langkah-langkah berikutnya untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Insiden kebakaran Mercedes-Benz EQE ini jelas menjadi peringatan bagi industri EV global. Masalah keamanan baterai, terutama yang berasal dari pemasok China, akan menjadi perhatian utama ke depannya. OEM dan regulator global diharapkan akan lebih memperhatikan standar keselamatan dan kualitas untuk mencegah terulangnya insiden tragis seperti ini.

Xiaomi Uji Coba Mobil Listrik Baru MX11, Intip Kecanggihannya