Diresmikan Lionel Messi, Debut Kapal Pesiar Terbesar Se-Jagat Raya Ini Bikin Dunia Khawatir

Icon of the Seas
Sumber :
  • Royal Caribbean Cruises

Teknodaily – Pada tanggal 27 Januari, Icon of the Seas, kapal pesiar terbesar di dunia, melangsungkan pelayaran perdana.

Apple Bakal Hentikan Penjualan iPhone 14 dan iPhone SE 3

Diresmikan oleh pemain sepakbola terbaik sepanjang masa, Lionel Messi, kapal yang mengangkut penumpang setara penduduk kota kecil ini akan melakukan pelayaran dimulai dari Miami, Amerika Serika.

Meski mendapat respons yang begitu besar dari dunia, kapal dengan besar 5 kali lipat Titanic ini, di saat yang bersamaan juga mendapat kritikan sekaligus kekhawtiran terkait dampak lingkungan sejak debut pelayaran pertamanya dimulai.

Dimensi dan Pembangunan

Benda Langit Jatuh di Sebelah Utara Indonesia

Icon of The Seas, yang dibangun selama lebih dari 900 hari di galangan kapal Meyer Turku di Finlandia, telah resmi bergabung dengan armada Royal Caribbean sejak 26 Oktober lalu.

Kapal ini memiliki panjang mencapai 365 meter, tonase 250.800, dan mampu mengangkut hingga 7.600 tamu serta 2.350 awak.

Fasilitas Luar Biasa

Jaringan Internet di Eropa Terancam Diputus. Ini Penyebabnya!

Dengan total 20 geladak, tujuh kolam renang, dan waterpark besar dengan 6 seluncuran air, kapal ini menawarkan pengalaman luar biasa.

Delapan lingkungan berbeda, termasuk Thrill Island, Chill Island, Central Park, Royal Promenade, dan The Hideaway, memberikan beragam hiburan bagi para tamu.

Fitur Aplikasi Pintar

Penumpang dapat menikmati fasilitas modern dengan menggunakan aplikasi kapal, termasuk check-in 24 jam sebelum berlayar, pendaftaran kartu kredit untuk pembelian online, dan pengisian kuesioner kesehatan.

Aplikasi ini juga menyediakan kalender aktivitas, obrolan dalam aplikasi, dan layanan pemesanan restoran.

Biaya Konstruksi dan Antusiasme Publik

Dengan perkiraan biaya konstruksi mencapai USD 2 miliar, Icon of the Seas diperkirakan menjadi salah satu kapal termahal yang pernah dibuat.

Meskipun pertama kali dibuka untuk reservasi pada Oktober 2022, kapal ini mendapat sambutan antusias dan menjadi ikon baru dalam industri pelayaran.

Uji Coba dan Spesialisasi

Sebelum debutnya, lebih dari 450 spesialis melakukan uji coba selama empat hari di berbagai aspek teknis kapal, termasuk mesin utama, haluan, baling-baling, serta tingkat kebisingan dan getaran.

Teknologi Ramah Lingkungan

Icon of the Seas menjadi kapal pertama Royal Caribbean yang menggunakan gas alam cair (LNG) dan teknologi sel bahan bakar.

Ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon sekitar 30% dan emisi belerang hampir 100%, menandai komitmen industri pelayaran terhadap keberlanjutan.

Keunggulan Lingkungan dan Kekhawatiran Terkait

Meskipun keindahan dan kenyamanan Icon of the Seas sangat diakui, sorotan utama adalah pada kekhawatiran lingkungan.

Kapal ini membanggakan penggunaan mesin bertenaga gas alam cair (LNG), panas mesin untuk pemanasan air, dan kemampuan menyambung listrik di pelabuhan.

Meski dianggap ramah lingkungan, muncul kekhawatiran terkait potensi kebocoran metana dari jenis mesin yang digunakan.

Tren Kapal Pesiar dan Peraturan Lingkungan

Dalam konteks tren kapal pesiar yang semakin besar, perhatian terhadap dampak lingkungan semakin meningkat.

Negara-negara Eropa, termasuk Norwegia, menerapkan aturan baru untuk mengurangi polusi dari kapal pesiar.

Misalnya, pelabuhan di Norwegia hanya akan menerima kapal dengan bahan bakar alternatif mulai tahun 2026.

Dilema LNG sebagai Solusi Lingkungan

Meskipun banyak kapal pesiar beralih ke LNG untuk mengurangi emisi, ada dilema terkait efektivitasnya.

Mesin LNG, sementara lebih bersih dalam beberapa aspek, cenderung tidak membakar seluruh gas, yang dapat berpotensi merugikan iklim dalam jangka pendek.

Sejumlah riset mencatat hingga 80% kapal LNG mengalami kebocoran bahan bakar ke atmosfer.

Royal Caribbean, pemilik Icon of the Seas, menyatakan bahwa LNG adalah alternatif terbaik saat kapal ini dirancang sepuluh tahun lalu.

Mereka berencana untuk meluncurkan Celebrity Xcel tahun depan, sebuah kapal dengan mesin yang dapat menggunakan metanol sebagai bahan bakar.

Upaya ini mencerminkan komitmen industri kapal pesiar untuk terus beradaptasi dengan solusi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.