Daftar Aksi Israel yang Dikecam Dunia ke Gaza dan Ubah Sikap Negara Sekutu

Daftar Aksi Israel yang Dikecam Dunia ke Gaza
Sumber :
  • Teknodaily / Rosaria Nugraheni

Teknodaily – Aksi Israel yang dikecam dunia kini jadi sorotan utama dalam berbagai forum internasional, memicu pergeseran besar dalam hubungan diplomatik. Tindakan-tindakan yang dinilai sepihak, brutal, dan melanggar hukum internasional membuat citra Israel di mata dunia semakin terpuruk. 

Pasukan Khusus Terbaik di Dunia 2025: Daftar 5 Unit Paling Mematikan dan Tangguh

Negara-negara yang dulu dikenal sebagai pendukung setia, seperti Perancis, Kanada, Inggris, dan Australia, mulai menjaga jarak, bahkan Amerika Serikat dan Jerman pun membuka peluang untuk mengakui negara Palestina. Pergeseran ini tak lepas dari kemarahan global terhadap perlakuan Israel terhadap warga Gaza yang dianggap sudah melewati batas kemanusiaan.

5 Aksi Israel yang Dikecam Dunia

Israel mengebom Kota Gaza

Photo :
  • BBC
Daftar Laptop Gaming Murah Spek Gahar Agustus 2025 Terlaris, Bisa Main Game Berat!

Dari pendudukan wilayah, serangan mematikan, pembatasan bantuan kemanusiaan, hingga penargetan jurnalis, setiap langkah Israel memicu reaksi keras. Negara-negara yang selama ini enggan mengkritik kini mulai angkat suara dan mengecam keras berbagai kebijakan serta operasi militer yang dijalankan.

Berikut daftar top 5 aksi Israel yang memicu gelombang kecaman internasional, mengubah peta dukungan global, dan membuat banyak sekutu mulai meninjau ulang posisinya terkait konflik Palestina-Israel.

1. Pendudukan Kota Gaza

Daftar HP Kamera Depan 50MP Terbaik Agustus 2025, Selfie Setara Kamera Profesional

Salah satu aksi Israel yang dikecam dunia adalah rencana pendudukan Kota Gaza oleh Kabinet Keamanan Israel yang disetujui Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Langkah ini menjadi awal dari operasi besar untuk memberikan kendali penuh kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) atas seluruh Jalur Gaza.

Rencananya, sekitar satu juta warga Palestina di dalam dan sekitar Kota Gaza akan dipaksa meninggalkan rumah mereka demi membuka jalan bagi operasi militer.

Netanyahu berdalih bahwa pendudukan ini hanya bersifat sementara untuk menciptakan “garis keamanan” sebelum nantinya diserahkan kepada pasukan Arab yang dianggap tidak mengancam Israel.

Namun, Kepala Staf IDF Eyal Zamir memperingatkan bahwa langkah ini berisiko membahayakan sandera dan membebankan tanggung jawab militer penuh kepada dua juta penduduk Gaza. Tak heran, rencana ini menuai penolakan luas, baik dari dalam maupun luar negeri.

2. Perluasan Operasi Militer

Israel melancarkan serangan militer besar-besaran yang menewaskan lebih dari 61.000 orang, termasuk 18.000 anak-anak. Selain korban jiwa, serangan ini juga menghancurkan infrastruktur, memaksa jutaan orang mengungsi, dan memicu krisis kemanusiaan yang mendekati level kelaparan.

5 anggota Dewan Keamanan PBB, Inggris, Prancis, Denmark, Yunani, dan Slovenia, mengutuk rencana Israel untuk memperluas operasi militernya di Gaza. Mereka memperingatkan bahwa tindakan ini berpotensi melanggar hukum humaniter internasional, dan mendesak agar keputusan tersebut dibatalkan demi keselamatan warga sipil dan sandera.

3. Menggunakan Kelaparan sebagai Senjata

Blokade ketat dan pembatasan bantuan kemanusiaan menjadi salah satu aksi Israel yang dikecam dunia karena membuat warga Gaza terjebak dalam kelaparan parah. Bahkan, ada laporan bahwa tentara Israel menembaki warga yang mencoba mendekat ke titik distribusi bantuan.

Dalam sehari terakhir, 5 warga Palestina, termasuk anak-anak, meninggal akibat kelaparan dan malnutrisi. Sejak Oktober 2023, total korban kelaparan telah mencapai 222 orang.

Situasi ini diperparah oleh minimnya akses terhadap makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak. Upaya distribusi bantuan sering gagal, bukan hanya karena blokade, tapi juga karena kekerasan terhadap warga yang berusaha mendapatkannya.

4. Menargetkan dan Membunuh Jurnalis

Serangan udara Israel di dekat Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza, menewaskan 5 jurnalis Al Jazeera dan 2 orang lainnya, termasuk seorang jurnalis lepas. Saat itu, mereka tengah meliput di tenda media.

Korban di antaranya adalah koresponden Anas al-Sharif dan kameramen Ibrahim Zaher. Israel kerap menuduh jurnalis yang tewas sebagai anggota Hamas, tetapi tidak pernah memberikan bukti. Sejak perang dimulai, setidaknya 238 jurnalis telah kehilangan nyawa yang memicu tudingan bahwa Israel sengaja membungkam suara dari Gaza.

5. Pengusiran Paksa Warga Gaza

Pengusiran paksa menjadi salah satu aksi Israel yang dikecam dunia karena dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional dan bentuk pembersihan etnis. Rencana ini termasuk pelucutan senjata Hamas, penguasaan penuh Kota Gaza, pemindahan paksa warga, serta pembentukan pemerintahan alternatif yang sejalan dengan kepentingan Israel.

Kebijakan ini menuai protes keras dari Dewan Keamanan PBB, menteri luar negeri Australia, Jerman, Italia, Selandia Baru, hingga organisasi internasional seperti PBB. Mereka menegaskan bahwa tanpa gencatan senjata, pembebasan sandera, dan masuknya bantuan kemanusiaan, krisis Gaza akan semakin parah dan penderitaan rakyat akan terus berlanjut.

Dengan terus bertambahnya tekanan dari PBB, organisasi internasional, hingga masyarakat global, masa depan hubungan Israel dengan komunitas dunia akan sangat dipengaruhi oleh langkah-langkah yang diambilnya ke depan. Gelombang protes, resolusi kecaman, hingga sanksi politik bisa terus bermunculan jika aksi Israel yang dikecam dunia tidak segera dihentikan.