Penyebab dan Gejala Penyakit Jantung Koroner yang Sering Diabaikan

Gejala Penyakit Jantung Koroner dan Penyebabnya
Sumber :
  • Teknodaily / Rmarcella

TeknodailyPenyakit jantung koroner atau PJK merupakan masalah yang tidak jarang terjadi saat arteri koroner mengalami kerusakan. Perlu diketahui, arteri koroner berperan sangat penting dalam memasok darah dan oksigen ke otot jantung. 

Cara Download Lagu dari Youtube, Tidak Perlu Aplikasi

Jika tidak ditangani dengan tepat, arteri akan mengalami kerusakan yang membuat asupan darah ke otot jantung menurun. Pada akhirnya risiko serangan jantung akan lebih meningkat.

Untuk mengantisipasinya, sebaiknya ketahui dulu penyebab dan gejala penyakit jantung koroner.

Penyebab Jantung Koroner

5 HP Ini Dilengkapi Chip Dimensity 9400 yang Bikin Gaming Super Cepat

 

Hipertensi menjadi salah satu penyebab jantung koroner

Photo :
  • I-MED Radiology Ne
Redmi Bakal Rilis Tablet dengan Chip Snadragon 8

 

Jantung koroner terjadi karena adanya penyumbatan zat lemak yakni plak atau ateroma. Plak ini dapat bertumpuk perlahan-lahan di bagian dinding dalam arteri, membuat arteri menjadi sempit. 

Karena adanya penumpukan atheroma, arteri menjadi menyempit dan membatasi aliran darah ke otot jantung. Dalam istilah medis, proses ini dikenal sebagai aterosklerosis. 

Risiko seseorang terkena aterosklerosis meningkat secara signifikan jika:

  • Memiliki kebiasaan merokok.
  • Mengidap tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kolesterol tinggi.
  • Kadar lipoprotein tinggi.
  • Tidak berolahraga secara teratur.
  • Mengidap diabetes.

Penyebab jantung koroner lainnya meliputi:

  • Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengidap PJK, risiko meningkat jika kamu memiliki kerabat laki-laki di bawah usia 55 tahun, atau kerabat perempuan di bawah 65 tahun, dengan PJK.

Gejala Jantung Koroner

 

 

Gejala jantung koroner yang umum terjadi

Photo :
  • The Week

 

 

Gejala jantung koroner tahap awal berasal dari berkurangnya asupan darah ke jantung, lalu lemak semakin menumpuk dalam arteri.

Berikut 4 gejalanya yang biasanya diabaikan.

1. Angina

Kalau arteri koroner tersumbat sebagian, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada atau angina. Untuk kasus yang masih ringan, angina biasanya menimbulkan perasaan tidak nyaman yang mirip dengan gangguan pencernaan. 

Tapi jika serangan angina sudah parah, bisa menyebabkan rasa berat atau sesak nafas yang menyakitkan. Biasanya rasa sakit tersebut dialami i bagian tengah dada, lalu dapat menyebar ke lengan, leher, rahang, punggung, atau perut.

Pemicu angina berasal dari aktivitas fisik yang terlalu berat atau situasi stres. Gejala jantung koroner ini biasanya hilang dalam waktu kurang dari 10 menit dan bisa dikurangi dengan beristirahat atau memakai tablet atau semprotan nitrat.

2. Keringat Dingin dan Mual

Gejala penyakit jantung koroner yang sering diabaikan selanjutnya yaitu keringat dingin dan mual. Saat pembuluh darah menyempit, otot jantung rentan kekurangan oksigen, pada akhirnya akan memicu iskemia. Akibatnya, pengidap PJK rentan mengalami keringat dingin dan mual.

3. Sesak Napas 

Jika jantung tidak berfungsi normal, maka akan mempengaruhi saluran pernapasan. Saat jantung tidak memompa darah yang cukup dengan kandungan oksigen ke seluruh tubuh, maka tubuh akan bernapas semakin cepat. 

Kondisi inilah yang membuat mekanisme tubuh mencoba memasukkan lebih banyak oksigen ke dalam tubuh, sehingga menimbulkan sesak napas. 

4. Pusing dan Nyeri Leher

Berkurangnya sirkulasi darah disebabkan oleh penyempitan arteri. Akibatnya, asupan darah ke seluruh tubuh, terutama otak akan semakin berkurang. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan pusing. 

Tidak jarang penyakit jantung koroner juga bisa menimbulkan nyeri leher seperti dicekik. Tapi biasanya rasa nyeri tersebut berlangsung selama 5 sampai 20 menit. Keluhan jantung koroner ini dapat muncul bersama aktivitas fisik. 

Setelah mengetahui penyebab penyakit jantung koroner dan gejalanya, kamu sudah harus mulai waspada meski umurmu masih mudah. Lebih baik biasakan hidup sehat dengan tidak banyak mengkonsumsi makanan cepat saji dan rutin berolahraga.