Tanda Kiamat dari Rusia
- Pixabay.
Teknodaily – Di tengah meningkatnya ancaman perang nuklir, Rusia telah mengembangkan 'drone kiamat' atau 'doomsday drone' sebagai persiapan menghadapi skenario serangan nuklir potensial.
Pesawat nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) ini sangat fleksibel, bahkan dapat digunakan untuk pengintaian jika terjadi perang nuklir.
Kepala Eksekutif Center of Integrated Unmanned Solutions (CIUS) Dmitry Kuzyakin mengungkapkan telah menciptakan drone yang dijuluki 'Khrust' atau 'Crunch' yang dapat digunakan untuk memantau tingkat radiasi dan memastikan keselamatan personel di lingkungan yang berpotensi terkontaminasi nuklir.
"Khrust adalah pesawat nirawak kecil yang dilengkapi dengan berbagai jenis peralatan. Drone dengan sudut pandang orang pertama sangat mudah bermanuver dan dapat menjelajahi setiap sudut sambil membawa sensor untuk menemukan zat beracun atau dosimeter khusus," katanya, seperti dikutip dari situs Russia Today, mengutip VIVA.co.id, Senin, 5 Agustus 2024.
Drone kiamat ini diklaim dapat mengudara selama 20 menit sambil secara aktif bermanuver dan dipandu pada jarak 500 meter hingga 2 kilometer, dengan syarat tergantung seberapa terkontaminasinya area tersebut.
Khrust juga bisa dikerahkan hanya dalam waktu 30 detik dan dikendalikan dari kendaraan tertutup saat bergerak.