Jein Marlinda, Pahlawan Gula Semut dari Sulawesi Tengah

Jein Marlinda, Pahlawan Gula Semut dari Sulawesi Tengah
Sumber :
  • Instagram / @jeanemandey

Pohon aren memiliki makna sakral bagi masyarakat adat Suku Lauje, menjadi simbol kehidupan yang harus dijaga kelestariannya. Kepercayaan ini tercermin dalam larangan membakar pohon aren, yang diyakini membawa dampak buruk.

Keahlian mengolah gula aren telah menjadi warisan turun-temurun bagi masyarakat Suku Lauje, terutama para perempuan. 

Namun, keterbatasan akses pasar menghambat potensi ekonomi yang besar dari produk unggulan ini. Padahal, dengan memaksimalkan kearifan lokal dalam pengolahan gula aren, kesejahteraan masyarakat Suku Lauje dapat ditingkatkan secara signifikan.

Melihat potensi ekonomi yang besar dari komoditas aren di wilayah Parigi Moutong, Jein Marlinda menginisiasi sebuah program pemberdayaan masyarakat adat Suku Lauje.

Melalui diskusi intensif dengan para petani aren lokal, Jein mengusulkan produksi gula semut sebagai produk unggulan baru yang memiliki potensi pasar yang lebih luas. 

Bagi Jein, upaya ini bukan semata-mata bertujuan untuk meraih keuntungan finansial, melainkan juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Suku Lauje, khususnya dalam bidang pendidikan anak-anak dan kemandirian ekonomi.