10 Negara Non-Arab Dukung Palestina 2025: Siapa yang Berani Lawan Israel?
- Teknodaily / Rmarcella
Teknodaily – Negara non-Arab dukung Palestina 2025 semakin menjadi sorotan karena semakin banyak negara di luar Timur Tengah yang secara konsisten membela perjuangan kemerdekaan Palestina, bukan hanya lewat pidato di forum internasional, tapi juga aksi nyata.
Mereka menunjukkan keberpihakan dengan memutus hubungan diplomatik, menyumbang bantuan kemanusiaan, dan bahkan mengecam kebijakan Israel secara terbuka. Solidaritas luar negeri ini menegaskan bahwa dukungan terhadap rakyat Palestina kini sudah meluas ke berbagai penjuru dunia.
Negara Pendukung Palestina 2025
Daftar Negara Pendukung Palestina 2025
- CNN
Dukungan ini bukan hanya datang dari negara-negara muslim, tapi juga dari negara-negara di seluruh dunia, dari Asia hingga Amerika Latin dan Eropa. Mereka menyuarakan aspirasi keadilan dan kemanusiaan global, bukan sekadar ikut tren geopolitik.
Siapa saja negara non-Arab tersebut? Berikut daftar lengkap negara non-Arab dukung Palestina 2025 yang vokal dan konsisten.
1. Indonesia
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi pendukung kemerdekaan Palestina yang paling vokal. Selain menerapkan kebijakan luar negeri berdasarkan UUD 1945 yang mengutuk penjajahan, Indonesia secara tegas menolak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dan aktif menggalang solidaritas kemanusiaan dari masyarakat sipil hingga organisasi nasional.
2. Turki
Meskipun sempat memulai merajut hubungan dengan Israel, Turki tetap berdiri kokoh mendukung Palestina melalui kritik diplomatik, bantuan medis, dan bantuan logistik ke Gaza. Ketegasan ini menunjukkan bahwa dukungan Turki bukan sekadar simbol, melainkan nyata di berbagai lini.
3. Iran
Negara non-Arab dukung Palestina 2025 selanjutnya adalah Iran dengan menyatakan dukungan penuh secara politik, finansial, dan militer terhadap perjuangan Palestina. Sejak Revolusi Islam 1979, mereka memutus hubungan dengan Israel dan memberikan dukungan kuat kepada kelompok perlawanan seperti Hamas dan Jihad Islam, menjadikan Iran salah satu negara non-Arab paling konsisten untuk Palestina.
4. Afrika Selatan
Karena memiliki pengalaman sendiri melawan apartheid, Afrika Selatan sangat menyuarakan nasib rakyat Palestina. Tokoh besar seperti Nelson Mandela menyerukan kemanusiaan dan keadilan, sementara pemerintah Afrika Selatan juga aktif mengecam kebijakan Israel sebagai bentuk kolonialisme modern.
5. Venezuela
Sejak era Hugo Chávez hingga Nicolás Maduro, Venezuela memilih tegas memutus hubungan dengan Israel sebagai respons atas konflik Gaza. Dukungan mereka erat kaitannya dengan semangat anti-imperialisme dan solidaritas terhadap Palestina.
6. Kuba
Sejak zaman Fidel Castro, Kuba konsisten menjadi salah satu negara non-Arab dukung Palestina 2025. Mereka secara terbuka mengecam pendudukan Israel dan hingga kini belum menjalin hubungan diplomatik, sebagai bentuk prinsip perjuangan dan solidaritas.
7. Malaysia
Malaysia menerapkan kebijakan luar negeri yang konsisten mendorong kemerdekaan Palestina. Pemerintah dan masyarakatnya aktif dengan kampanye internasional, penggalangan dana kemanusiaan, dan dukungan di media sosial serta forum global.
8. Pakistan
Pakistan tetap menolak mengakui Israel hingga Palestina merdeka. Pendukung kemerdekaan Palestina ada di tingkat legislatif, eksekutif, dan masyarakat yang rutin menggalang dukungan melalui demonstrasi dan kegiatan solidaritas.
9. Bolivia dan Nicaragua
Sebagai negara berhaluan kiri, Bolivia dan Nicaragua juga termasuk negara non-Arab dukung Palestina 2025 sebagai bagian dari sikap anti-imperialismenya. Bolivia pernah memutus hubungan diplomatik, sementara Nicaragua aktif menyuarakan dukungan melalui resolusi di PBB dan forum internasional.
Dari daftar ini, terlihat jelas bahwa perjuangan rakyat Palestina mendapat dukungan lintas benua, budaya, dan ideologi. Negara non-Arab dukung Palestina 2025 bukan hanya memperluas spektrum solidaritas, tetapi juga memperkuat harapan masyarakat Palestina agar suara mereka terus didengar dan hak-hak mereka terus diperjuangkan secara global.