Obat Penurun Berat Badan dan Diabetes Bantu Kurangi Risiko Serangan Jantung

Ilustrasi obat.
Sumber :
  • Pexels.

Ia menyampaikan bahwa manajemen risiko-risiko tersebut serta pencarian pendekatan baru untuk membantu mengurangi kemungkinan stroke, serangan jantung, atau kematian merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup orang yang pernah mengalami stroke.

Waspada Ransomware yang Mencuri Data Karyawan

Para peneliti mencatat bahwa risiko serangan jantung, stroke sekunder, atau kematian pada penyintas stroke tetap menurun meskipun sudah disesuaikan dengan faktor-faktor lain seperti usia, jenis kelamin, status merokok, status hipertensi, status diabetes tipe 2, penyakit arteri perifer, hiperlipidemia, penyakit ginjal kronis, serta riwayat serangan jantung atau gagal jantung.

Tingkat kematian di antara penyintas stroke yang mengonsumsi salah satu dari dua kelas obat diabetes tipe 2 dan penurun berat badan tercatat 11,8 persen, lebih rendah dari 54 persen pada mereka yang tidak mengonsumsi obat tersebut.

3 Akun Media Sosial Ditutup Gara-gara Judi Online

Tingkat serangan jantung di antara pasien yang mengonsumsi salah satu obat itu sebesar 1,5 persen sedangkan pada mereka yang tidak mengonsumsi mencapai 6,1 persen.

Walau kemungkinan terjadinya stroke kedua pada mereka yang menjalani pengobatan dan tidak hampir sama, sekitar 6 persen, para peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan antara konsumsi salah satu obat dan pengurangan risiko stroke berulang ketika mempertimbangkan berbagai variabel.

Link Download Game Naruto Shippuden Ultimate Ninja Storm Revolution

"Ketika membandingkan beberapa variabel, kami masih dapat menyimpulkan bahwa pengobatan dengan salah satu obat ini berhubungan dengan penurunan risiko stroke berulang meskipun tingkatnya serupa antara pasien yang menerima dan yang tidak menerima pengobatan," kata Dr. Sheffeh.