Mengenal Sindrom Kematian Mendadak, Seperti yang Dialami Marissa Haque
- Instagram.
Teknodaily – Aktris sekaligus politikus, Marissa Haque meninggal dunia pada Rabu dini hari, 2 Oktober 2024. Istri Ikang Fawzi itu menghembuskan napas terakhirnya di usia ke-61.
Menurut penuturan sang adik Soraya Haque, Marissa meninggal secara mendadak. Sebelumnya pada Selasa malam, Almarhumah masih mengobrol dengan Ikang Fawzi. Marissa juga disebutkan tidak memiliki riwayat penyakit apa pun. Scroll untuk info lengkapnya!
"Tidak ada (keluhan). (Riwayat penyakit) tidak ada. Baik-baik saja kondisinya aktif dan lain-lain, ini yang membuat kaget semua. Jadi saya pikir mungkin ini dinamakan dengan ajal," pungkas Soraya Haque ditemui di rumah duka di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.
Keluarga Ikang Fauzi dan Marissa Haque.
- Instagram.
Melihat kondisi sang Almarhumah yang tidak memiliki riwayat penyakit apa pun dan tidak bergejala, diduga Marissa Haque mengalami sindrom kematian mendadak (SDS).
Apa itu SDS?
Dilansir Medical News Today, sindrom kematian mendadak (SDS) adalah istilah umum yang menggambarkan kematian mendadak dan tak terduga serta disebabkan karena penyebab alami. Ini bukan kondisi atau diagnosis formal dan tidak harus menunjukkan kondisi medis tertentu.
SDS merujuk pada istilah umum untuk banyak skenario biologis yang mengarah pada kematian yang cepat dan tidak terduga. Orang-orang di sekitarnya seringkali hanya sedikit atau sama sekali tidak menemukan tanda-tanda peringatan penyakit. Bahkan setelah meninggal, autopsi kemungkinan tidak bisa mengungkapkan adanya kelainan yang jelas.
Sejauh ini, belum ada kriteria yang ditetapkan secara universal yang mendefinisikan kematian mendadak. Namun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), SDS diartikan sebagai kematian mendadak dan tak terduga akibat penyebab alami, yang terjadi dalam waktu 1 jam sejak timbulnya gejala.
Tidak ada gejala standar dari SDS. Sebab, sindrom kematian mendadak ini bukanlah penyakit dan gejalanya dapat bervariasi secara signifikan, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Tanda-tanda peringatan lain yang dapat menyebabkan SDS mungkin halus. Misalnya, seseorang bisa saja salah mengira gejala aneurisma serebral, leher kaku atau sakit kepala yang hebat, sebagai ketidaknyamanan biasa.