Apa itu Oksigen Gelap yang Tersebar di Dasar Samudera Pasifik

Oksigen Gelap.
Sumber :
  • NOAA Office of Ocean Exploration and Research, 2019 Southeastern U.S. Deep-sea Exploration.

Nodul-nodul ini, yang disebut nodul polimetalik, banyak ditemukan di dataran abyssal lautan, yaitu daerah datar di dasar laut antara 3.000 hingga 6.000 meter di bawah permukaan laut.

Jet Tempur Rusia Paling Mematikan 2025: 5 Teknologi Udara yang Bikin Takut NATO

Nodul ini mengandung berbagai logam seperti besi, mangan, kobalt, nikel, litium, dan elemen tanah jarang seperti cerium yang penting untuk teknologi elektronik dan rendah karbon. Penemuan oksigen gelap ini penting karena menunjukkan bahwa oksigen bisa diproduksi di tempat-tempat yang tidak terduga, seperti di dasar laut.

Hal ini menantang pemahaman kita bahwa oksigen hanya bisa dihasilkan melalui proses fotosintesis. Selain itu, temuan ini juga membuka pertanyaan baru tentang asal usul kehidupan di Bumi, karena menunjukkan bahwa oksigen mungkin sudah ada sebelum munculnya organisme fotosintesis.

7 Rudal Terbesar di Dunia 2025: Kekuatan Militer Superpower yang Menakutkan

Penemuan ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang dampak potensial dari penambangan nodul polimetalik.

Nodul-nodul ini bisa menjadi sumber oksigen vital bagi ekosistem laut dalam. Jika kita menambang nodul-nodul ini tanpa memahami dampaknya, kita mungkin mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada.

5 Negara Asia yang Dukung Israel di Balik Layar, Siapa Sangka Ada Negara Muslim!

Dengan penemuan ini, para ilmuwan kini memiliki banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang bagaimana oksigen gelap diproduksi dan perannya dalam ekosistem laut dalam. Ini adalah langkah awal untuk memahami lebih jauh tentang fenomena yang luar biasa ini.

"Dengan penemuan ini, kami telah menghasilkan banyak pertanyaan yang belum terjawab dan saya pikir kita memiliki banyak hal untuk dipikirkan dalam hal bagaimana kita menambang modul-modul ini, yang pada dasarnya merupakan baterai dalam bentuk batu,” kata Andrew Sweetman.