Waspada, Kejahatan Siber Menggunakan AI Semakin Canggih

Ilustrasi Artificial intelligence (AI).
Sumber :
  • Pixabay.

Ilustrasi Artificial intelligence (AI).

Photo :
  • Pixabay.
5 Negara Asia yang Dukung Israel di Balik Layar, Siapa Sangka Ada Negara Muslim!

AI juga dapat digunakan untuk rekayasa sosial guna menghasilkan konten yang tampak masuk akal, termasuk teks, gambar, audio, dan video. Pelaku ancaman siber dapat menggunakan model bahasa besar seperti ChatGPT-4o untuk menghasilkan teks penipuan, seperti pesan phishing yang canggih.

Phishing yang dihasilkan AI dapat mengatasi kendala bahasa dan membuat email yang dipersonalisasi berdasarkan informasi media sosial pengguna. Bahkan dapat meniru gaya penulisan individu tertentu, sehingga serangan phishing berpotensi lebih sulit dideteksi.

Top 5: HP iQOO Paling Laris Juli 2025, Performa Ngebut Harga Terjangkau

Deepfake menghadirkan tantangan keamanan siber lainnya. Apa yang dulunya hanya penelitian ilmiah kini telah menjadi masalah yang meluas. Penjahat siber telah menipu banyak orang dengan penipuan peniruan identitas selebriti, yang menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.

Deepfake juga digunakan untuk mencuri akun pengguna dan mengirim audio permintaan uang menggunakan suara pemilik akun kepada teman dan kerabat.

8 Rudal Indonesia Paling Berbahaya 2025: Siap Lindungi Nusantara!

Penipuan asmara yang canggih melibatkan penjahat siber yang membuat persona palsu dan berkomunikasi dengan korban di situs kencan.

Salah satu serangan paling rumit terjadi pada bulan Februari di Hong Kong, di mana penipu mensimulasikan panggilan konferensi video menggunakan deepfake untuk menyamar sebagai eksekutif perusahaan, meyakinkan seorang pekerja keuangan untuk mentransfer sekitar US$25 juta.

Halaman Selanjutnya
img_title