Mau Beli BBM Subsidi? Sekarang Kamu Wajib Pakai Aplikasi MyPertamina
- mypertamina.id
Teknodaily – Pengguna kendaraan bermotor di Indonesia, semakin hari semakin mengalami peningkatan dalam jumlah penggunanya.
Hal itu bisa dilihat dari beberapa data yang dilaporkan oleh sejumlah lembaga, yang di antaranya memiliki fokus pengamatan terhadap hal tersebut.
Salah satunya adalah Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam hal ini, BPN memiliki data laporan mengenai “Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis”.
Terdapat empat jenis kendaraan bermotor yang dijadikan obyek dari laporan tersebut.
Dalam laman resmi bps.go.id, jumlah pengguna kendaraan bermotor di Indonesia terus mengalami peningkatan. Di sini berfokus pada laporan temuan terbaru yang dihimpun sejak tahun 2018 hingga 2020.
Ditahun 2018, total keseluruhan pengguna dari keempat jenis kendaraan bermotor tersebut menginjak angka 126.508.776.
Sementara itu di tahun 2019, total penggunanya berada diangka 133.617.012. Hingga di tahun 2020, kenaikan pun terus terjadi sampai berada diangka 136.137.451 pengguna kendaraan bermotor.
Dengan naiknya jumlah pengguna kendaraan bermotor tersebut, tentunya sudah dipastikan berpengaruh pada konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Baik untuk BBM subsidi maupun nonsubsidi.
Apalagi untuk BBM subsidi, bahan bakar ini tentunya telah dijadikan menu utama yang dipilih oleh masyarakat Indonesia.
Mengapa bisa begitu? Ya, salah satu faktornya adalah karena BBM subsidi memiliki harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan BBM nonsubsidi.
BBM subsidi sendiri merupakan jenis bahan bakar yang mendapatkan bantuan subsidi dari pemerintah, dengan menggunakan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Subsidi sendiri tentunya memiliki jumlah yang terbatas sesuai dengan kuota, dan harga yang ditetapkan pun diperuntukan untuk konsumen pengguna tertentu.
Dalam hal ini, ada dua jenis BBM yang mendapatkan subsidi dari pemerintah, yaitu Biosolar dan Pertalite. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kedua jenis BBM subsidi ini diperuntukan bagi kalangan tertentu.
Bisa dibilang, bahan bakar ini diperuntukan bagi kalangan masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah.
Namun faktanya, BBM subsidi malah juga dinikmati oleh kalangan yang tidak seharusnya bisa mendapatkannya.
Seperti beberapa kali adanya mobil mewah yang tertangkap basah mengisi bahan bakar Pertalite, hingga banyak lagi contoh kasus lainnya. Fenomena itu tentunya akan menjadi sesuatu yang sangat meresahkan jika terus dibiarkan.
Hingga pada akhirnya, PT Pertamina (Persero) pada 1 Juli 2022 lalu memperkenalkan aplikasi MyPertamina untuk menjawab keresahan tersebut.
Melalui program “Subsidi Tepat”, Pertamina memberlakukan sistem pembelian BBM dengan menggunakan aplikasi MyPertamina.
Seperti yang dilansir laman resminya, MyPertamina hadir di tengah masyarakat sebagai sebuah bentuk apresiasi dari PT Pertamina Patra Niaga kepada seluruh pelanggan setianya.
Aplikasi ini bekerjasama dengan LinkAja! Dalam mendukung sistem pembayaran agar memudahkan pelanggan saat bertransaksi.
Selain itu, tujuan dari aplikasi ini diciptakan adalah sebagai bentuk upaya dari Pemerintah untuk mengetahui, apakah BBM subsidi saat ini sudah digunakan oleh sasaran yang tepat atau belum.
Maka dari itu, per 1 September 2022 kemarin, khusus pengguna kendaraan roda empat yang hendak mengisi BBM subsidi, harus melalui aplikasi MyPertamina saat bertransaksi.
Untuk aplikasi ini sendiri, para pengguna kendaraan bisa mengunduhnya di Google Play Store bagi pengguna Android, dan App Store bagi pengguna iOs.
Bagaimana, kamu sudah mencoba membeli BBM dengan menggunakan aplikasi ini?