Saham Nvidia Anjlok Hampir 17 Persen
- CNBC
Teknodaily – Saham Nvidia dan perusahaan teknologi AS lainnya mengalami penurunan tajam pada hari Senin, 27 Januari 2025 sebagai bagian dari penjualan global yang dipicu oleh kekhawatiran atas daya saing China di bidang kecerdasan buatan (AI).
Startup China, DeepSeek, menjadi sorotan setelah meluncurkan model bahasa besar (large language model) yang lebih murah dan efisien, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang kepemimpinan AS di sektor AI.
Nvidia, desainer chip yang selama ini menjadi penerima manfaat utama dari tren AI, mengalami penurunan saham sebesar 16,9%. Ini menjadi hari terburuk bagi saham megacap teknologi tersebut sejak Maret 2020. Saham Nvidia bahkan menyentuh level terendah sejak Oktober tahun lalu.
Penurunan Nvidia juga berdampak pada saham-saham AI lainnya dan pasar AS secara keseluruhan. Micron dan Arm Holdings masing-masing turun lebih dari 11% dan 10%.
Sementara itu, perusahaan chipmaker seperti Broadcom dan Advanced Micro Devices kehilangan lebih dari 17% dan 6%. Dua perusahaan energi terkemuka yang terkait dengan pengembangan infrastruktur daya untuk AI, Constellation Energy dan Vistra, bahkan anjlok lebih dari 20% dan 28%.
Pasar internasional juga merasakan dampaknya. Perusahaan chip berbasis di Belanda, ASML dan ASM International, mengalami penurunan tajam dalam perdagangan di Eropa. Di Asia, saham-saham terkait chip Jepang seperti Advantest dan Tokyo Electron juga turun secara signifikan.