InacomID, Menjual Hasil Petani Hingga Pasar Internasional

InacomID, Menghubungkan Petani dengan Pasar Lebih Luas
Sumber :
  • SATU Indonesia

Teknodaily – Berawal keresahan atas fenomena pembelian panen kelapa oleh tengkulak dengan harga yang rendah, Muhammad Aria Yusuf bersama rekannya membuat aplikasi yang menghubungan langsung petani kepada penjual. 

Huawei Watch D2, Jam Tangan Pintar Dengan Fitur Pengukur Tekanan Darah

Aria bersama tiga rekannya meluncurkan aplikasi InacomID yang memanfaatkan teknologi untuk membantu petani menjual hasil pertaniannya dengan harga lebih tinggi hingga ke pasar internasional. 

InacomID membuka akses jual beli hasil panen yang berasal dari petani lokal. Hal ini bertujuan untuk menyejahterakan petani lokal dengan menghubungkan petani, pemilik lahan, usaha kecil mikro dengan pasar lokal dan internasional. 

Lobstech, Inovasi Hendra untuk Meningkatkan Produktivitas Nelayan

Aplikasi ini mampu meluaskan distribusi hasil panen, tidak terbatas hanya pada tengkulak, tetapi dapat diekspor ke pasar internasional.

Aplikasi ini hadir untuk menyejahterakan petani dengan menghubungkan petani, pemilik lahan, usaha kecil mikro dengan pasar lokal dan internasional untuk kegiatan jual beli.

Cara Blokir Otomatis Pesan Whatsapp dari Nomor Tak Dikenal

Tak hanya menjadi perantara antara petani dan pembeli, InacomID juga turun ke masyarakat untuk mengedukasi petani cara terbaik bertani. Pasalnya para petani masih menggunakan cara tradisional, sehingga tak bisa mengatur kualitas produk yang akan dihasilkan. 

InacomID juga mengedukasi petani agar tidak menjual kepada tengkulak dengan harga murah untuk barang berkualitas. Berkat edukasi ini, terjadilah peningkatan daya tawar komoditi para petani. 

Sebelumnya, para petani di Tembilahan dan Indragiri Hilir, Riau, hanya memperoleh Rp 400-1.300 per kilogram. Kini, petani bisa menjual hasil panennya kepada InacomID sampai Rp 750-2.100 per kilogram. 

Saat ini, InacomID beroperasi di 9 titik lima provinsi, yaitu: Tembilahan dan Indragiri Hilir, Tanjung Jabung Timur, Lampung Selatan, Surabaya, serta Buton Utara dan Donggala.

Atas inovasinya Muhammad Aria Yusuf mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards tahun 2020 dari Astra karena berhasil mengembangkan aplikasi pertanian berbasis teknologi.