Efek Positif Ganja: Menghambat Penuaan Otak

Daun ganja.
Sumber :
  • Pixabay.

Teknodaily – Tanaman ganja diketahui khalayak luas memiliki dampak negatif kecanduan dan halusinasi. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa ganja bisa memberi efek positif bagi otak.

Tahun Baru Ganti Ponsel, Ini Rekomendasi 5 HP Rp1 Jutaan

Studi terbaru menyebutkan bahwa pemberian tetrahydrocannabinol (THC), bahan aktif utama dalam ganja, dalam dosis rendah dalam jangka panjang menghambat penuaan otak dan meningkatkan kemampuan kognitif pada tikus.

Para peneliti yang berasal dari Rumah Sakit Universitas Bonn, Jerman dan dan Universitas Ibrani Yerusalem, Israel juga melaporkan bahwa penemuan ini menunjukkan potensi perawatan anti-penuaan untuk otak manusia.

Akhir Tahun Diskon Hingga Rp1 Juta, Berikut Daftar Harga Resmi iPhone Series

Studi ini menyoroti manipulasi protein mTOR (Mechanistic Target of Rapamycin) sebagai faktor penting dalam mengatur metabolisme dan kinerja kognitif.

Ilustrasi otak.

Photo :
  • Pixabay.
iPhone 16 Segera Masuk Indonesia, Berikut Spesifikasi dan Perkiraan Harganya

Direktur Institut Psikiatri Molekuler Rumah Sakit Universitas Bonn, Andreas Zimmer, menjelaskan pentingnya aktivitas mTOR dalam penuaan otak.

"Strategi anti-penuaan pada otak yang didasarkan pada pengurangan aktivitas mTOR mungkin tidak hanya tidak efektif, tetapi bahkan kontraproduktif terhadap penuaan otak. Nah, penelitian ini menemukan strategi untuk memecahkan dilema tersebut," kata dia, seperti dikutip dari situs NDTV, melansir VIVA, Rabu, 28 Agustus 2024.

Penelitian ini juga menyelidiki bagaimana THC mempengaruhi sinyal mTOR dan metabolom, yang mencakup semua sifat metabolik sel.

Andreas menemukan kalau THC meningkatkan aktivitas mTOR di otak, yang pada gilirannya meningkatkan produksi energi dan pembentukan protein sinaptik, yang mengarah pada peningkatan kognisi.

Meski begitu, para peneliti dari Jerman dan Israel ini mengamati penurunan aktivitas mTOR di bagian tubuh lainnya, seperti jaringan adiposa. Penurunan ini serupa dengan efek diet rendah kalori atau latihan fisik yang intens.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa efek ganda pada aktivitas mTOR dan metabolom dapat menjadi dasar untuk obat anti-penuaan dan peningkatan kognisi yang efektif," ungkap Andreas.

Temuan dari penelitian ini membuka kemungkinan untuk mengembangkan perawatan anti-penuaan baru untuk otak, yang berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan kognitif manusia.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi bagaimana temuan ini dapat diterapkan pada subjek manusia dan untuk mengembangkan terapi yang aman dan efektif.