Roket Kotoran Sapi Antarkan Satelit ke Luar Angkasa!

ILUSTRASI ROKET
Sumber :
  • Pixabay

Teknodaily – Dalam perkembangan terbaru di dunia energi dan luar angkasa, Air Water Inc., perusahaan manufaktur kimia Jepang, telah memperkenalkan inovasi yang menjanjikan: bahan bakar roket yang dihasilkan dari kotoran sapi.

Langkah ini merupakan solusi potensial bagi tantangan pembuangan limbah yang dihadapi oleh peternak sapi perah.

Bahan bakar yang ditemukan ini tidak hanya menciptakan solusi untuk masalah limbah, tetapi juga menghadirkan konsep energi netral karbon.

Pernyataan resmi dari perwakilan Air Water Inc. menegaskan niat mereka untuk mengirim roket dengan menggunakan energi yang bersahabat dengan lingkungan.

Keunikan dari bahan bakar ini terletak pada penerapannya pada roket buatan Interstellar Technologies Inc., sebuah perusahaan startup luar angkasa yang berbasis di Hokkaido, Jepang.

Rencana penggunaan biometana cair dari kotoran sapi ini dijadwalkan untuk diuji coba pada musim gugur.

Air Water Inc. telah berhasil memproduksi biometana cair sejak tahun 2021, dengan melibatkan proses fermentasi limbah kotoran dan urin sapi perah di pabrik khusus di kota Taiki, Hokkaido.

Biogas yang dihasilkan dari proses ini kemudian diangkut ke pabrik di Obihiro untuk diubah menjadi biometana cair.

Metana, komponen utama biometana cair, dipisahkan dari produk, didinginkan, dan diolah menjadi bahan bakar roket.

Keberhasilan ini membuktikan bahwa roket dapat dijalankan dengan bahan bakar cair yang dihasilkan dari limbah ternak, mengatasi ketergantungan pada gas alam cair.

Meskipun biasanya metana berkualitas tinggi dihasilkan dari gas alam cair, Air Water Inc.

telah memberikan dorongan pada upaya menciptakan metana berkualitas serupa melalui pemanfaatan biogas dari limbah ternak, khususnya kotoran sapi.

Interstellar Technologies, sebagai mitra dalam proyek ini, akan melakukan serangkaian uji coba untuk memastikan bahwa bahan bakar yang dihasilkan dari kotoran sapi dapat digunakan secara efektif pada roket mereka.

Rencananya, bahan bakar ini akan diaplikasikan pada roket 'Zero' dengan muatan satelit kecil.

Upaya ini sejalan dengan tren industri luar angkasa yang semakin memusatkan perhatian pada solusi energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Langkah ini membuka peluang baru untuk pengembangan teknologi bahan bakar roket yang lebih ramah lingkungan dan dapat diandalkan di masa depan.