Penyuplai 20% BBM RI terbakar, Ini Profil Depo Pertamina Plumpang

Profil Depo Pertamina Plumpang
Sumber :
  • Mohamad Suherman/Google Maps

Teknodaily – Salah satu Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik PT Pertamina (Persero) yang berlokasi di wilayah Plumpang, Jakarta Utara, pada 20.11 WIB tadi mengalami kebakaran hebat. 

Sejauh ini, pihak Pertamina masih fokus melakukan pemadaman dan investigasi.

Disebut sebagai salah satu TBBM paling strategis, berikut adalah profil TBBM Plumpang.

Dilangsir dari laman resmi Pertamina, TBBM Plumpang dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia, 

TBBM Plumpang menyuplai sekitar 20% kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau ke sekitar 25% dari total kebutuhan SPBU Pertamina.

TBBM Plumpang beroperasi mulai tahun 1974, yang memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 Kiloliter. 

Thruput BBM rata-rata sebesar 16.504 kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek. 

Hingga saat ini, TBBM Plumpang menyalurkan produk dengan varian yang sangat lengkap yaitu Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Turbo, melalui Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.

TBBM Plumpang Pertamina ini masuk dalam daftar nominasi 7th Most Efficient Storage Terminal pada Global Tank Storage Award 2018.  

Global Tank Storage Awards sendiri adalah ajang prestisius di industri Unit Penyimpanan (Storage and Terminal), terutama terkait keandalan unit penyimpanan, inovasi peralatan, serta parameter lain.

Selain TBBM Plumpang, terminal lain yang masuk dalam kategori ini di antaranya adalah Saudi Aramco Terminals, Vesta Terminal Antwerp (Belgium), dan IL&FS Prime Terminals (UAE).

Merespon terjadinya kebakaran ini, Eko Kristiawan selaku Manager Communication and CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Bagian Barat, menyampaikan,

"Saat ini Pertamina fokus pada penanganan kebakaran dan melakukan evakuasi terhadap pekerja maupun warga di sekitar lokasi, ke area yang lebih aman"

"Kami terus berupaya semaksimal mungkin menanggulangi kejadian ini. Penyebab kejadian masih dalam proses investigasi,"

tambah Eko.