Kecanggihan Jet Tempur Legendaris FA18 Hornet, Banyak Diincar Termasuk Malaysia

Kecanggihan Jet Tempur Legendaris FA18 Hornet
Sumber :
  • Teknodaily / Rmarcella

TeknodailyJet tempur legendaris FA18 Hornet lagi-lagi jadi sorotan, terutama di tengah tren negara-negara yang terus memperkuat militernya. Meski bukan wajah baru di langit perang, Hornet masih jadi incaran banyak pihak. 

Daftar Negara Terapkan Pembatasan WhatsApp Call dan Video, Termasuk China dan Arab Saudi

Jet buatan McDonnell Douglas (sekarang Boeing) ini punya reputasi yang tidak main-main, sudah terbukti tangguh sejak dekade 1980-an dan tetap diperbarui agar bisa bersaing dengan teknologi tempur masa kini.

Jet Tempur FA18 Hornet Masih Jadi Andalan

Jet Tempur FA18 Hornet

Photo :
  • Wikipedia
5 Jet Tempur Siluman Tercanggih di Bumi 2025, Ada Dibeli Indonesia!

Baru-baru ini, Malaysia bikin langkah besar dengan rencana membeli 33 unit FA18 Hornet bekas dari Kuwait. Langkah ini memicu banyak pertanyaan, kenapa Malaysia tidak langsung beli jet baru? Jawabannya simpel, yaitu Hornet bukan pesawat tua biasa. Ia punya performa luar biasa, mampu bertempur di udara dan menyerang darat dengan efisiensi tinggi. 

Selain itu, inilah yang bikin banyak negara tetap melirik jet tempur legendaris FA18 Hornet sebagai aset strategis oleh negara-negara berkembang untuk memperkuat armada udara mereka.

Teknologi Avionik yang Masih Bisa Diandalkan

Evolusi Jet Tempur Siluman 2025: Dari Pesawat Kayu ke Su‑57 Generasi Terbaru

FA18 Hornet dibekali sistem avionik canggih untuk zamannya. Radar AN/APG-65 dan AN/APG-73 membuat salah satu jet tempur tercanggih ini bisa melacak banyak target sekaligus, baik di udara maupun di darat. Varian terbaru seperti Super Hornet bahkan sudah pakai radar AESA AN/APG-79 yang bikin deteksi dan penyerangan makin presisi.

Tenaga Gahar dari Mesin Ganda

Jet ini punya 2 mesin General Electric F404 yang masing-masing menghasilkan dorongan lebih dari 7.000 kg. Selain bikin jet ini kencang, desain 3 mesin juga jadi nilai plus dari sisi keamanan. Kalau salah satu mesin mati, Hornet masih bisa mendarat dengan selamat. Itulah kenapa banyak pilot militer merasa aman terbang bareng Hornet.

Fleksibel untuk Berbagai Misi

Salah satu daya tarik jet tempur legendaris FA18 Hornet adalah kemampuannya sebagai jet multirole. Mau tempur udara ke udara? Bisa. Mau serang target darat? Bisa juga. Bahkan misi maritim pun sanggup dijalankan. Semua misi ini cukup diatur lewat sistem digitalnya, ganti senjata dan software, langsung siap tugas baru.

Siap Tempur dari Kapal Induk

Pesawat tempur ini juga didesain untuk bisa beroperasi langsung dari kapal induk. Sayapnya bisa dilipat untuk hemat tempat, dan struktur tubuhnya diperkuat agar tahan banting saat mendarat di dek kapal. Desain ini menjadikannya pilihan utama untuk operasi laut yang fleksibel dan cepat.

Persenjataan Lengkap dan Modern

Jet ini bisa membawa beragam senjata, mulai dari rudal AIM-9 dan AIM-120, rudal darat AGM-65 hingga bom pintar seperti JDAM dan Paveway. Ditambah lagi meriam internal M61A1 Vulcan kaliber 20 mm yang punya daya tembak super cepat, hingga 6.000 peluru per menit. Kombinasi ini bikin Hornet bukan hanya tangguh, tapi juga mematikan.

Kokpit Digital dan Bisa Diupgrade

Fitur lain yang bikin FA18 tetap relevan adalah kokpitnya. Jet tempur legendaris FA18 Hornet ini sudah pakai glass cockpit alias layar digital, bukan lagi panel analog. Semua informasi navigasi dan misi tampil lengkap dan jelas di layar. Lebih keren lagi, sistem ini gampang dimodifikasi sesuai kebutuhan masing-masing negara pengguna.

Tangguh dan Gampang Dirawat

Meski usianya udah menyentuh 4 dekade, Hornet tetap jadi favorit karena keandalannya. Suku cadangnya gampang dicari, perawatannya tidak bikin pusing, dan masih banyak teknisi yang paham cara kerja jet tempur ini. Bahkan varian Super Hornet masih aktif digunakan Angkatan Laut AS sampai sekarang.

Meskipun banyak jet tempur baru bermunculan, jet tempur legendaris FA18 Hornet tetap punya tempat spesial di dunia militer. Teknologi militer yang dimilikinya terus diperbarui, performanya terbukti, dan biayanya relatif efisien. Maka tidak heran kalau Malaysia dan beberapa negara lain masih tertarik menjadikan Hornet sebagai tulang punggung kekuatan udara mereka.