Duet China-Rusia Ancam Dominasi AS di Luar Angkasa
- Mining.com
Di Juni 2024, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang meratifikasi perjanjian dengan China mengenai pembangunan Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS).
Proyek ini tidak hanya melibatkan Rusia dan China, tetapi juga menarik minat banyak negara lain, seperti Azerbaijan, Belarus, Mesir, dan Turki.
Selain itu, pada Maret 2024, Kepala Roscosmos Yury Borisov mengungkapkan bahwa Rusia dan China sedang mempertimbangkan proyek ambisius untuk membangun stasiun tenaga nuklir di Bulan dalam dekade mendatang.
Stasiun ini nantinya akan digunakan untuk menghasilkan listrik bagi pemukiman manusia di Bulan. Proyek ini semakin menguatkan dugaan adanya "perlombaan luar angkasa" baru, di mana Rusia dan China berada di satu sisi, sementara Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di sisi lain.
Dalam beberapa tahun terakhir, ketegangan antara AS dan kedua negara ini semakin meningkat. China, misalnya, disebut-sebut sedang mengembangkan kemampuan militer berbasis luar angkasanya dengan kecepatan yang sangat cepat.
Di sisi lain, AS telah bekerja sama dengan Kanada, Australia, dan Inggris dalam program bernama "Operation Olympic Defender" yang bertujuan untuk mengoptimalkan operasi luar angkasa.
Beberapa negara lain, seperti Jerman, Prancis, dan Selandia Baru, juga diundang untuk bergabung dalam program ini.