Derasnya Tudingan Itel S25 Ultra Meniru Plek Ketiplek Samsung S25 Ultra 

Itel S25 Ultra dituding meniru Samsung S25 Ultra.
Sumber :
  • Itel

Teknodaily – Rilisnya Itel S25 Ultra di Indonesia pada 8 November 2024 nanti menarik banyak perhatian banyak netizen, bukan karena spesifikasinya, tetapi karena nama dan desainnya yang dianggap meniru Samsung S25 Ultra

Segera Hadir Infinix Note 50 4G dan Infinix Note 50 Pro 4G, Simak Spesifikasinya

Kemiripan ini memunculkan kritik dari berbagai pihak, bahkan sebagian netizen menyebut Itel S25 Ultra sebagai "versi kw super" dari Samsung. A 

Nama dan Desain yang Dianggap Plek Ketiplek dengan Samsung

Dengan embel-embel Ultra di belakang namanya, Itel S25 Ultra dianggap meniru konsep flagship Samsung yang sudah memiliki penggemar loyal. Dari sisi desain, ponsel ini juga menyerupai flagship Samsung, dengan layar AMOLED melengkung, tampilan punch-hole yang tipis, dan layout kamera belakang yang sangat mirip. 

Motorola Kembali ke Indonesia, Intip Harga dan Spesifikasi HP Moto G45 5G

Alhasil, banyak yang menilai Itel tidak hanya "terinspirasi", tapi menjiplak Samsung S25 Ultra hingga 90% dari segi nama dan tampilan.

Netizen pun melontarkan komentar seperti "Samsung HDC versi premium" atau menyebut ponsel ini sebagai flagship palsu dengan performa entry-level. Mereka mengkritik mengapa Itel harus menggunakan embel-embel Ultra, padahal spesifikasinya sendiri tidak jauh berbeda dengan Itel S25 reguler.

Desain Flagship, Jeroan Entry Level

Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy A36 Terungkap

Tidak hanya soal nama, jeroan atau spesifikasi Itel S25 Ultra juga menuai kritik. Banyak yang menyebutkan bahwa meskipun desainnya mirip flagship, dapur pacunya berada di kelas entry-level. 

Dengan prosesor UNISOC T620, yang memang sudah baik untuk kelasnya, ponsel ini tetap sulit untuk bersaing dengan performa flagship asli seperti Samsung.

Strategi Meniru Dulunya Juga Dipakai Oppo dan Vivo

Sebenarnya, strategi meniru desain dan konsep brand besar sudah sering digunakan oleh berbagai merek. Dulu, Vivo dan Oppo juga memulai dengan pola yang serupa, meniru tampilan flagship hingga akhirnya menemukan identitas dan pasar yang sesuai. 

Namun, perbedaan mendasar adalah, sementara Vivo dan Oppo mulai berinovasi dan akhirnya punya flagship yang dikenal, Itel saat ini tampak belum menunjukkan arah inovasi yang jelas di luar strategi "mirip flagship".

Yang menjadi masalah besar adalah karena Itel tidak hanya meniru desain, tetapi juga meniru nama dari Samsung, yang membuatnya seolah tidak punya identitas tersendiri. Bagi sebagian konsumen, hal ini dianggap seperti krisis identitas produk, dan Itel dianggap "menumpang" nama besar Samsung untuk menarik perhatian.

Sebenarnya, strategi Itel ini tidak sepenuhnya buruk. Dalam pasar smartphone yang sangat kompetitif, mengambil inspirasi dari brand besar adalah cara bagi merek kecil untuk cepat mendapat perhatian. 

Itel memulai langkah ini untuk memahami apa yang pasar inginkan, yang bisa menjadi fondasi bagi produk-produk berikutnya. Jika pola ini berhasil, bukan tidak mungkin Itel bisa menciptakan produk unggulan dengan inovasi yang lebih khas.

Meskipun dihujat karena mirip dengan Samsung S25 Ultra, Itel S25 Ultra tetap menarik bagi konsumen yang ingin memiliki smartphone berdesain modern dengan harga terjangkau. 

Terlepas dari kontroversi ini, kita bisa melihat bahwa Itel berusaha memahami pasar untuk langkah berikutnya. Jika mampu berinovasi lebih lanjut, Itel memiliki potensi untuk tumbuh seperti halnya Oppo dan Vivo di masa lalu.