Harusnya Kamu Dapat BLT, Tapi Malah Nggak Dapat? Ajukan Disini!

Cek Penerima BLT via Website Kemensos
Sumber :
  • Istimewa

Teknodaily –  Dana subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM), baru-baru ini dialihkan pemerintah ke sektor Bantuan Langsung Tunai, atau banyak dari kita mengenalnya dengan istilah BLT.

Dapat Kritik Segala Arah, Apple Menyerah Buka Akses Distribusi Aplikasi di Uni Eropa

Tak tanggung-tanggung, dana yang digelontorkan oleh pemerintah untuk program yang dinamai BLT BBM Rp 600.000 ini, adalah sebesar Rp 12,4 Triliun.

Penerima BLT BBM ini akan diberikan dana RP 600.000, yang mana ia adalah masyarakat yang telah terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat di Kementerian Sosial (Kemensos).

Bisa Ngobrol dengan AI, Ini Spesifikasi Lengkap Smart TV NanoCell LG 43 Inch!

Untuk mengetahui apakah seorang individu itu mendapatkan dana bantuan tersebut atau tidak, masyarakat disarankan untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu di laman cekbansos.kemensos.go.id.

Jika kamu adalah orang yang merasa berhak, atau memiliki anggota keluarga atau juga tetangga yang seharusnya mendapatkan bantuan tersebut, tetapi tidak mendapatkannya, kamu bisa melakukan pelaporan dengan menghubungi nomor command center Kemensos dinomor 021-171.

Libas Game Berat dengan Chipset Terbaru Qualcomm, Ini Spesifikasi Gahar Realme GT Neo 6 Series

Selain itu, kamu pun bisa melakukan cara lainnya dengan melakukan “Usul Jadi Penerima Bansos”.

Ada pun caranya sebagai berikut:

Usul Jadi Penerima Bansos:

- Pertama, harus membuka aplikasi “Cek Bansos”.

- Kedua, buka menu “Daftar Usulan”.

- Ketiga, klik “Tambah Usulan”.

- Keempat, isi data orang-orang yang menurutmu “layak” untuk mendapatkan BLT BBM ini. Isi nama sesuai kartu identitas, nomor NIK, tempat tanggal lahir dan beberapa data lainnya yang harus diisi di sana.

- Kelima, unggak swafoto calon penerima beserta KTP dan foto rumah.

Perhatikan sekitarmu. Siapa tahu ada orang-orang yang seharusnya berhak, tapi ia tidak mendapatkan haknya.

Jangan sampai hak yang seharusnya ia dapatkan, malah dinikmati oleh mereka yang “tidak seharusnya”.