Fosil Berukuran Raksasa Ditemukan, Ungkap Bumi Pernah Dikuasai Cacing Predator
- dailymail.co.uk
Teknodaily – Sebelum kehidupan bumi berkembang dengan beragamnya, fosil-fosil mengungkap bahwa planet kita pernah dikuasai oleh cacing raksasa, makhluk berbentuk tabung yang mendominasi masa lampau.
Salah satu penguasa terkemuka dari kerajaan hewan purba ini, sebuah cacing karnivora raksasa, baru-baru ini ditemukan melalui penelitian fosil.
Dengan panjang sekitar 30cm, cacing ini menjadi salah satu hewan perenang terbesar lebih dari 518 juta tahun yang lalu.
Dikenal dengan nama Timorebestia koprii, penemuan ini mengungkap keberadaan makhluk yang memiliki rahang besar, antena panjang, dan sirip beriak, menjadikannya pemangsa tangguh pada masanya.
Tim ilmuwan internasional di bawah kepemimpinan Korea Polar Research Institute (KPRI) menemukan fosil-fosil ini di Greenland Utara.
Penelitian mendalam mengungkapkan bahwa cacing ini merupakan predator dominan pada masa tersebut, mirip dengan peran hiu dan anjing laut dalam ekosistem laut modern.
Penemuan ini didasarkan pada 13 fosil, di mana peneliti menemukan bukti adanya makanan dalam sistem pencernaan fosil.
Cacing ini diyakini memangsa artropoda bivalvia, seperti Isoxys. Sebagai keluarga cacing panah yang masih hidup, kerabat Timorebestia dikenal sebagai predator penting dalam jaring makanan modern, memangsa mangsa dasar seperti zooplankton.
Meskipun ukurannya lebih kecil daripada nenek moyangnya, cacing panah masih memainkan peran penting dalam ekosistem laut.
Penelitian menunjukkan bahwa cacing panah dan Timorebestia yang lebih primitif mungkin mendominasi lautan sebelum artropoda berkembang biak.
Diperkirakan mereka memiliki dominasi selama 10-15 juta tahun sebelum digantikan oleh kelompok predator lain yang lebih sukses.
Zaman 'dunia cacing' ini, menurut beberapa ilmuwan, menjadi titik balik kritis yang memicu diversifikasi dan perkembangan kehidupan laut selama periode Ledakan Kambrium.
Timorebestia, sebagai salah satu langkah evolusi penting, membantu memahami perkembangan rahang internal di kalangan predator pada masa tersebut.
"Ekspedisi ke Sirius Passet di Greenland Utara telah membawa temuan menarik yang membantu kita memahami ekosistem awal dan evolusinya,"
ungkap Tae Yoon Park, pemimpin ekspedisi dari KPRI.
Temuan-temuan ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana kehidupan di Bumi pada masa-masa awalnya dan bagaimana ekosistemnya berevolusi.