Ternyata Ini, 7 Adegan Kontroversial Naruto yang Tidak Lulus Sensor!
- Pixabay
Teknodaily – Banyak adegan kontroversial dalam cerita anime Naruto telah menjalani transformasi global untuk memenuhi regulasi berbeda di setiap negara.
Populer di Jepang dan di seluruh dunia, karya Masashi Kishimoto ini harus beradaptasi dengan norma dan nilai masyarakat setempat.
1. Adegan Merokok
Beberapa negara menerapkan aturan ketat terhadap representasi merokok di media, sehingga adegan merokok, terutama melibatkan karakter seperti Asuma, mengalami penyesuaian untuk mematuhi standar lokal.
2. Tubuh Yang Dihilangkan
Momen tragis pembantaian klan Uchiha oleh Itachi, yang aslinya penuh darah, mengalami transformasi di berbagai negara dengan menghilangkan elemen grafis untuk memastikan sesuai dengan regulasi penayangan.
Menghilangkan Gambar Pedang Di Jerman, peraturan ketat terkait penyensoran media mendorong penghilangan gambar pedang dalam pertarungan Team 7 melawan Zabuza, menandai adaptasi khusus untuk pasar Jerman.
3. Tidak Menghadirkan Adegan Mimisan
Pentingnya mengurangi kekerasan dalam adegan mimisan membuat beberapa negara memilih untuk menghilangkan elemen darah atau bahkan menghapus adegan tersebut agar sesuai dengan norma lokal.
4. Mengganti Kanji Dengan Inggris
Dalam upaya untuk lokalitas, versi Barat seringkali mengganti atau menghapus semua tulisan bahasa Jepang, menciptakan adaptasi yang lebih akrab dengan audiens yang tidak terbiasa dengan budaya Jepang.
5. Menghapus Adegan Ikonik
Beberapa adegan ikonik, seperti aksi "Kancho" antara Kakashi dan Naruto, dihapus dalam versi bahasa Inggris, memberikan contoh bagaimana adaptasi lokal bisa mengorbankan elemen kultural untuk kenyamanan penonton.
6. Pertarungan Rock Lee vs Kimimaro
Pertarungan epik antara Rock Lee dan Kimimaro menghadapi perubahan terkait teknik Drunken Fist, di mana unsur alkohol sering kali diganti dengan ramuan atau eliksir dalam adaptasi untuk pasar tertentu.
7. Menghilangkan Adegan Menusuk Diri Sendiri
Adegan dramatis Naruto menusuk dirinya sendiri untuk mengeluarkan racun dihapus sepenuhnya di beberapa negara, menciptakan polemik di antara penggemar yang menilai bahwa penyensoran tersebut merusak esensi dari karakter Naruto yang pantang menyerah.
Meskipun penggemar mungkin merasa tidak puas dengan perubahan tersebut, penyensoran dalam anime, termasuk Naruto, menjadi bagian tak terpisahkan dari distribusi global, yang mengharuskan adaptasi agar sesuai dengan norma dan regulasi setiap wilayah.