BMKG Proyeksikan Peningkatan Cuaca Ekstrem dan Hujan, Berikut Wilayah yang Berpotensi Terdampak
- pixabay
Teknodaily – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah fenomena atmosfer akan berdampak signifikan pada cuaca, menyebabkan peningkatan curah hujan dan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.
Beberapa dinamika atmosfer yang memengaruhi kondisi ini termasuk Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Equatorial Rossby (ER), penguatan angin monsun Asia, munculnya Bibit Siklon Tropis 99W, dan anomali positif Suhu Muka Laut di beberapa wilayah.
Saat ini, fenomena ini telah memasuki Indonesia bagian barat dan diprediksi akan terus aktif di hampir seluruh wilayah Indonesia dalam waktu 10 hari ke depan hingga Desember 2023.
Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi:
1. Aceh,
2. Sumatera Utara,
3. Sumatra Barat,
4. Kepulauan Riau,
5. Jambi,
6. Sumatera Selatan,
7. Jawa Tengah,
8. Jawa Timur,
9. Nusa Tenggara Barat,
10. Kalimantan Barat,
11. Kalimantan Tengah,
12. Kalimantan Utara,
13. Sulawesi Tengah,
14. Sulawesi Selatan,
15. Papua Barat,
16. Papua.
Selain itu, sebagai dampak dari fase Bulan Perigee (Jarak terdekat dengan Bumi), BMKG juga mencatat potensi banjir rob di beberapa wilayah berikut:
1. Pesisir Sumatera Utara (Pesisir Kec.Medan Belawan, Medan Marelan, Medan Labuhan) pada tanggal 23 November - 1 Desember
2. Pesisir Bandar Lampung pada tanggal 27 November - 1 Desember
3. Pesisir barat dan selatan Banten pada tanggal 26 - 30 November
4. Pesisir utara Jakarta pada tanggal 26 November - 2 Desember
5. Pesisir Jawa Tengah (Kota Semarang, Kab. Demak, Kab. Pekalongan, Kab. Brebes, Kota Tegal, Kab. Tegal, Kab. Pemalang) pada tanggal 19-23 November.
6. Pesisir Maluku (Teluk Ambon, Saumlaki, Kep. Kai, Kep. Dobo, Kabupaten Seram bagian timur) pada tanggal 25 - 30 November
BMKG memberikan beberapa saran untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem, termasuk memastikan infrastruktur dan tata kelola sumber daya air siap, menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, melakukan pemangkasan pohon dan reklame agar tidak membahayakan, serta meningkatkan koordinasi dan literasi bencana hidrometeorologi.
Pengguna di wilayah yang berpotensi terdampak diimbau untuk terus memantau informasi cuaca dan peringatan dini BMKG untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
