Trump Masih Desak Apple Bangun iPhone di AS

CEO Apple, Tim Cook.
Sumber :
  • Istimewa.

4. Inovasi Bisa Terhambat

iOS 19 Bakal Hadir dengan Fitur AI untuk Baterai dan Desain Baru

Banyak komponen iPhone yang masih dikembangkan dan dirakit di luar AS. Memindahkan seluruh lini ke dalam negeri bisa memperlambat inovasi karena keterbatasan sumber daya lokal dan potensi hambatan rantai pasok.

Kenapa India Jadi Pilihan Apple?

India kini menjadi pusat manufaktur elektronik yang sedang naik daun. Pemerintah India menawarkan insentif besar dalam skema "Make in India", dan Apple pun mulai memproduksi model-model seperti iPhone SE, iPhone 12, dan sebagian iPhone 15 di negara tersebut. Foxconn, mitra utama Apple, telah menginvestasikan miliaran dolar untuk membangun pabrik di India Selatan.

Samsung Luncurkan Galaxy S25 Edge, Kapan iPhone 17 Air?

Selain itu, dengan semakin memanasnya hubungan AS-China, India memberikan opsi diversifikasi strategis yang membantu Apple mengurangi risiko geopolitik.

Keinginan Trump untuk membawa kembali manufaktur ke AS mungkin terdengar patriotik, namun dalam praktiknya sangat rumit dan berisiko. Apple bukanlah perusahaan kecil yang bisa memindahkan produksinya sesuka hati. Mereka beroperasi dalam ekosistem global yang saling terhubung, dan perubahan mendadak dapat merugikan konsumen, pekerja, bahkan ekonomi Amerika itu sendiri.

Apple Rilis iOS 18.5, Tersedia Wallpaper "Rainbow Harmony" dan Kontrol Orang Tua Lebih Canggih

Kalau strategi Trump diterapkan tanpa kompromi, justru bisa memukul balik industri teknologi AS secara keseluruhan. Dalam dunia yang makin terintegrasi secara global, pendekatan proteksionis ekstrem bisa menjadi bumerang yang memukul negara sendiri.