Google Siap Integrasikan AI ke Google Search, Bakal Seperti Apa?

Google
Sumber :
  • pixabay

TeknodailyGoogle mulai menguji fitur AI baru pada Gmail dan produk terkait pekerjaan lainnya.

Dapat Kecaman dari Google, Xiaomi Hapus Fitur Penting Ini di MIUI dan HyperOS

Sementara, Microsoft beralih untuk menawarkan AI di luar Bing untuk digunakan di beberapa alat perangkat lunak bisnisnya.

Google telah berhati-hati bergerak terlalu cepat dengan teknologinya. Ketika Google pada bulan Maret membuka akses publik ke Bard, chatbot berbasis AI, sampai saat ini perusahaan tidak mengintegrasikannya ke dalam mesin pencarinya.

Ini Google Pixel 8 dan Pixel 8 Pro: Spesifikasi Lengkap dan Harganya!

Namun, perusahaan menawarkannya melalui daftar tunggu di situs yang berdiri sendiri.

"Sungguh luar biasa melihat kegembiraan pengguna seputar adopsi teknologi ini, dan beberapa di antaranya juga merupakan kejutan yang menyenangkan," kata Sundar Pichai selaku Chief Excecutive Office Google.

Inovasi Musik AI oleh Adobe: Project Music GenAI Control, Ubah Teks Langsung ke Musik!

"Kami berulang kali mengirimkan sesuatu, dan mungkin lini masa berubah, mengingat momen di industri ini," katanya, melansir Economic Times.

Namun melihat perkembangan AI yang begitu pesat, apalagi Bing yang telah mengintregasikan Ai pada mesin pencarinya, Google berencana menambahkan fitur chatbot kecerdasan buatan (AI) ke mesin pencari andalannya yaitu Google Search.

"Kemajuan dalam AI akan meningkatkan kemampuan Google untuk menjawab berbagai permintaan pencarian," kata dia, dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal.

Google lama menjadi pemimpin dalam mengembangkan program komputer yang disebut model bahasa besar (LLM) yang dapat memproses dan merespons perintah bahasa alami dengan prosa mirip manusia.

"Apakah orang dapat mengajukan pertanyaan ke Google dan terlibat dengan LLM dalam konteks pencarian? Tentu saja," kata Pichai.

Sebelumnya, Microsoft lebih dulu menerapkan teknologi ChatGPT di mesin pencari Bing.

Pekan lalu, Chief Financial Officer Google Ruth Porat mengatakan kepada karyawan agar lebih banyak melakukan pemotongan pengeluaran di berbagai bidang, mulai dari fasilitas makan hingga infrastruktur komputasi perusahaan demi mengembangkan dan menjalankan algoritma AI.

"Kami benar-benar fokus untuk menciptakan penghematan yang tahan lama," kata Pichai.

"Kami senang dengan kemajuannya, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," sambungnya.

AI Diprediksi Berdampak ke 300 Juta Pekerjaan di Dunia

Google bertahun-tahun menggunakan sistem AI untuk lebih memahami query atau perintah kompleks. Namun, peluncuran ChatGPT secara luas pada November oleh OpenAI memicu perlombaan untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam produk konsumen.

CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan pada Februari lalu bahwa "perlombaan baru dimulai dengan teknologi platform yang benar-benar baru."

Microsoft menanamkan teknologi di belakang ChatGPT ke dalam mesin pencari Bing, yang jauh tertinggal dari pencarian Google.

Langkah tersebut memungkinkan pengguna untuk terlibat dalam percakapan panjang dengan produk.