Cloud Service Provider Terlaris: AWS Terdepan, Microsoft Azure dan Google Cloud Membuntuti

Market share penyedia layanan cloud dunia.
Sumber :
  • Canalys

Teknodaily – Seperti dilaporkan Canalys, pasar cloud global melonjak 20% pada 2024. Pada kuartal keempat (Q4) tahun 2024, pengeluaran global untuk layanan infrastruktur cloud meningkat 20% secara tahunan, mencapai USD 86 miliar. 

8 Cara Dapat Uang dari DeepSeek, Peluang Cuan Lebih Besar

Secara keseluruhan, pengeluaran tahunan tumbuh dari USD 267,7 miliar pada 2023 menjadi USD 321,3 miliar pada 2024. Pendorong utama pertumbuhan ini adalah ekspansi model kecerdasan buatan (AI), yang semakin mempercepat adopsi cloud.

Menjelang paruh kedua 2024, para penyedia layanan cloud utama melaporkan peningkatan pendapatan dari investasi AI mereka. Dengan persaingan AI yang semakin ketat, para hyperscaler cloud berencana untuk meningkatkan investasi mereka dalam infrastruktur cloud dan AI pada 2025 guna memenuhi permintaan yang terus meningkat. Canalys memperkirakan bahwa pengeluaran global untuk layanan infrastruktur cloud akan tumbuh 19% pada 2025.

Dominasi AWS, Microsoft Azure, dan Google Cloud

iPhone 16e Resmi Meluncur, Simak Harga 128GB, 256Gb, dan 512GB

Di Q4 2024, tiga besar penyedia layanan cloud tetap tidak berubah dari kuartal sebelumnya, yaitu Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud. 

Secara kolektif, mereka menguasai 64% pangsa pasar cloud global, dengan total pengeluaran yang meningkat 25% secara tahunan.

Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy A36 Terungkap

AWS tetap menjadi pemimpin pasar dengan 33% pangsa pasar dan pertumbuhan pendapatan tahunan 19%.

Microsoft Azure mempertahankan posisi kedua dengan 20% pangsa pasar dan pertumbuhan tahunan 31%.

Google Cloud berada di posisi ketiga dengan 11% pangsa pasar dan pertumbuhan tahunan 32%.

Tren dan Investasi Hyperscaler Cloud

Seiring meningkatnya permintaan AI, penyedia layanan cloud utama meningkatkan investasi mereka untuk mengembangkan pelatihan model AI, penerapan (deployment), serta aplikasi berbasis cloud secara global.

AWS menginvestasikan USD 26,3 miliar pada Q4 2024 dan diperkirakan akan melebihi USD 100 miliar pada 2025. AWS juga meluncurkan model AI terbaru, AWS Nova, serta mengintegrasikan model DeepSeek R1 ke dalam platform AI-nya, Amazon Bedrock dan Amazon SageMaker. AWS juga mempercepat pembangunan pusat data AI senilai USD 1 miliar di Ohio dan Georgia.

Microsoft Azure melaporkan bahwa 13% dari pertumbuhan Azure berasal dari layanan AI, yang tumbuh 157% secara tahunan. Microsoft juga mengintegrasikan model terbaru OpenAI, GPT-o1, ke dalam Azure OpenAI Service dan model DeepSeek R1 ke dalam Azure AI Foundry. Investasi tambahan mencakup perluasan pusat data hyperscale senilai USD 700 juta di Polandia.

Google Cloud meluncurkan Gemini 2.0, model AI multimodal terbarunya yang didukung oleh TPUs. Dengan pertumbuhan pendapatan backlog menjadi USD 93,2 miliar, Google Cloud terus memperluas kehadirannya dengan membuka wilayah cloud ke-41 di Meksiko, setelah sebelumnya memperluas ke Chili dan Brasil.

Nah jadi AWS tetap menjadi pemimpin pasar layanan cloud, diikuti oleh Microsoft Azure dan Google Cloud. Dengan lonjakan permintaan AI yang semakin besar, para hyperscaler cloud berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur dan teknologi AI untuk tetap kompetitif. Tahun 2025 diperkirakan akan menjadi tahun yang krusial dalam persaingan cloud global, dengan semakin ketatnya inovasi dan investasi di bidang AI.