Tambah Modal Untuk AI Andalannya, Microsoft PHK Karyawan

Bing AI
Sumber :
  • searchenginejournal

TeknodailyMicrosoft makin habis habisan untuk menanam modal lebih ke OpenAI, sehingga melakukan PHK untuk seluruh tim yang mengurus teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam hal etika, tanggung jawab masyarakat, dan keberlanjutan. 

Dapat Kecaman dari Google, Xiaomi Hapus Fitur Penting Ini di MIUI dan HyperOS

PHK ini merupakan bagian dari pemangkasan 10.000 karyawan yang diumumkan pada Januari lalu.

Microsoft berambisi menjadikan Bing sebagai layanan mesin pencari nomor satu dengan menanamkan chatbot canggih.

Ini Google Pixel 8 dan Pixel 8 Pro: Spesifikasi Lengkap dan Harganya!

Setelah sebelumnya, Bing Ai mendapat lonjakan pengunjung hingga 100 juta pengguna perhari. 

Keputusan ini mendapatkan pertanyaan besar oleh publik, pasalnya tim etika AI selama ini bertanggung jawab untuk memastikan layanan bisa dipertanggungjawabkan secara sosial.

Inovasi Musik AI oleh Adobe: Project Music GenAI Control, Ubah Teks Langsung ke Musik!

Sementara itu, versi baru Bing tengah disoroti lantaran kerap memberikan jawaban aneh dan mengancam bagi pengguna.

Namun dikutip melalui ThePlatform, Selasa (14/3/2023), jika Microsoft masih mempertahankan tim AI yang bertanggung jawab untuk kebijakan pemerintah dan menjaga hubungan ke regulator. 

Pemangkasan tim etika AI terjadi setelah banyak teknanan dari CEO Satya Nadella dan CTO Kevin Scott.

Menurut laporan, mereka mendesak agar inovasi AI segera dirasakan pengguna luas, tanpa memperhatikan dampak sosial jangka panjang.

Sebelumnya, pada akhir tahun lalu, sudah banyak tim etika AI ditransfer ke divisi lain. Kini, yang kena PHK adalah sisanya yang masih bertahan, meski umlahnya tak sampai puluhan.

Pengakuan Karyawan Microsoft

Salah satu anggota tim yang kena PHK mengatakan keputusan Microsoft memperlihatkan bahwa raksasa teknologi itu lebih mementingkan produknya buru-buru diluncurkan untuk menjawab kompetisi yang ketat.

Namun, perusahaan tak begitu memikirkan dampak sosialnya di masa depan.

Microsoft sepertinya tak ingin mendengar jawaban 'tidak' yang kerap dilontarkan tim etika AI. Semua ini demi pertumbuhan bisnis dan mengalahkan saingan terberatnya, Google.

Microsoft sebelumnya mengatakan bahwa tiap 1% pangsa pasar yang direbut dari Google akan mendatangkan pendapatan tahunan sebesar US$ 2 miliar (Rp 30,7 triliun) bagi perusahaan.

Perusahaan teknologi raksasa itu pun masih belum menanggapi soal laporan ThePlatform.