Hati-hati Beli HP Harga Miring : Rawan Terblokir!
- ILUSTRASI PHOTO : pixabay
Teknodaily – Maraknya peredaran ponsel ilegal cukup merugikan negara. Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia.
(APSI) menjelaskan soal regulasi regsitrasi IMEI. APSI mengatakan bahwa pendaftaran International Equipment Identity (IMEI) sangat ampuh untuk mencegah beredarnya ponsel ilegal di masyarakat.
Menurut data yang dimiliki oleh asosiasi tersebut, terdapat 600 ribu ponsel ilegal yang masuk ke Indonesia sebelum aturan tersebut diberlakukan.
APSI juga melihat penurunan kasus aplikasi perangkat selular yang ilegal.
Pada 2019, menurut data mereka, 514 tindakan terhadap ponsel ilegal. Sedangkan pada 2020-2022, setelah aturan registrasi IMEI, hanya 361 tindakan yang dilakukan.
"Hampir 100 persen bisa dicegah,"
kata Ketua Hubungan Pemerintah APSI Syaiful Hayat yang dikutip dari Antaranews untuk Harianhaluan.
Berdasarkan laporan APSI tentang pembatasan regulasi IMEI, APSI melihat masih ada pihak yang memanfaatkan celah untuk melakukan kecurangan, namun jumlahnya masih relatif kecil.
Salah satu kasus yang mereka temui adalah pendaftaran IMEI melalui jalur turis asing.
Melalui jalur pendaftaran yang dilakukan oleh pendatang yang berasal dari luar negeri, IMEI ponsel didaftarkan selama tiga bulan, setelah
"Kalau masih memanfaatkan celah, pasti tidak permanen, suatu hari ponsel akan terblokir,"
Kata Syaiful.
Dengan aturan IMEI di Indonesia, nomor ponsel dengan IMEI ilegal di Indonesia tidak bisa terhubung dengan jaringan yang ada di Indonesia yakni diblokir.
Oleh karena itu, APSI menilai masih perlu adanya edukasi kepada masyarakat tentang IMEI dan aturan resmi registrasi ponsel agar masyarakat tidak mudah terambil oleh ponsel murah.
