Drone Tempur F-22 Raptor: Dari Pangkalan ke Langit, Kendali Lengkap di Tablet

Fakta Drone Tempur F-22 Raptor
Sumber :
  • Teknodaily / Rmarcella

TeknodailyDrone tempur F-22 Raptor kini memasuki babak baru dalam sejarah militer udara. Jet tempur siluman kebanggaan Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) ini tidak lagi sekadar menjadi “penguasa langit”, tetapi juga disiapkan sebagai komandan udara yang memimpin armada drone otonom di medan tempur. 

Dengan proyek baru bernama Collaborative Combat Aircraft (CCA), F-22 akan menjadi pusat kendali dari berbagai drone tempur tercanggih yang bisa terbang dan menyerang secara mandiri.

Fakta Drone F-22 Raptor

Pilot F-22 tidak akan menggunakan kontrol rumit, melainkan cukup dengan tablet khusus di dalam kokpit. Lewat perangkat itu, mereka bisa mengarahkan, memonitor, dan bahkan mengatur strategi serangan dari drone-drone pendamping hanya dengan sentuhan jari.

Kamu bisa mengenal lebih dalamnya melalui beberapa fakta drone tempur F-22 Raptor di bawah ini.

1. F-22 Jadi Jet Tempur Pertama Pengendali Drone CCA

Drone F-22 Raptor Jadi Jet Tempur Pertama Pengendali Drone CCA

Photo :
  • The Armory Life

F-22 resmi dipilih sebagai jet tempur pertama yang akan menjalankan peran sebagai pengendali drone CCA. USAF sudah mengalokasikan lebih dari $15 juta untuk program Crewed Platform Integration yang mencakup pembelian 142 unit tablet serta perlengkapan sistem pendukung yang akan dipasang di armada F-22 aktif.

2. Tablet di Kokpit, Tantangan Baru untuk Pilot

Menggunakan tablet sebagai pusat kendali memang terdengar praktis, tapi tetap menghadirkan tantangan. Pilot drone tempur F-22 Raptor sudah harus menangani kecepatan tinggi dan manuver tempur ekstrem, mengatur drone tempur sambil menerbangkan jet bukan pekerjaan ringan. Namun, pendekatan ini tetap jadi langkah cepat untuk uji coba kolaborasi manusia dan mesin.

3. General Atomics & Anduril Kembangkan Drone CCA

General Atomics dan Anduril Industries tengah mengembangkan 2 prototipe drone pendamping: YFQ-42A dan YFQ-44A. USAF berencana membeli 100–150 unit pada fase awal (Increment 1) dan menambah hingga 1.000 unit seiring ekspansi proyek ini di masa depan.

4. Lockheed Martin Siap Hadirkan Kontrol Kokpit Inovatif

Lockheed Martin, sebagai pembuat F-22 dan F-35, telah memamerkan teknologi kendali drone lewat layar sentuh di kokpit. Teknologi ini memungkinkan pilot mengontrol banyak drone sekaligus, mirip seperti bermain game strategi, tapi di level peperangan udara sesungguhnya.

5. Autonomi & Keamanan Masih Jadi PR Besar

Meski teknologinya memukau, integrasi drone pendamping masih menghadapi tantangan berat, mulai dari komunikasi aman antar pesawat, AI yang mampu berpikir mandiri, hingga sistem pencegah tabrakan di udara. Untuk itu, USAF memakai jet uji coba seperti X-62A VISTA dan proyek VENOM F-16 sebagai laboratorium terbang AI.

Masa depan pertarungan udara kini bukan hanya soal kecepatan atau daya tembak, tapi juga soal siapa yang paling pintar mengelola informasi dan teknologi militer. Dengan integrasi penuh kendali lewat tablet dan AI di kokpit, drone tempur F-22 Raptor adalah simbol nyata revolusi tempur era digital.