Evolusi Teknologi Baterai HP, Dari Li-Po Hingga Wireless Charging
- Unsplash
Teknodaily – Di tengah penggunaan ponsel yang intens, salah satu komponen terpenting dari sebuah smartphone adalah baterai. Baterai berperan vital dalam memastikan perangkat tetap berfungsi optimal sepanjang hari.
Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi baterai telah mengalami perkembangan signifikan, yang tidak hanya meningkatkan kapasitas dan kinerja tetapi juga memperkenalkan inovasi-inovasi baru yang ramah lingkungan dan lebih efisien. Teknodaily akan membahas perkembangan teknologi baterai HP (handphone), tantangan yang dihadapi, dan arah masa depan teknologi ini.
Sejarah Perkembangan Baterai HP
Baterai pada HP telah melalui berbagai tahap evolusi sejak pertama kali diperkenalkan. Pada awalnya, baterai yang digunakan pada perangkat mobile adalah baterai Nickel-Cadmium (NiCd). Baterai NiCd dikenal memiliki kapasitas yang terbatas dan efek memori, di mana kapasitas baterai berkurang jika tidak diisi penuh. Selain itu, baterai jenis ini juga mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi lingkungan, sehingga tidak ramah lingkungan.
Seiring waktu, baterai NiCd digantikan oleh baterai Nickel-Metal Hydride (NiMH) yang menawarkan kapasitas lebih besar dan mengurangi efek memori. Meskipun demikian, baterai NiMH tetap memiliki kelemahan, terutama dalam hal kepadatan energi yang lebih rendah dibandingkan teknologi yang lebih baru.
Revolusi besar dalam teknologi baterai HP terjadi dengan munculnya baterai Lithium-Ion (Li-Ion) pada tahun 1990-an. Baterai Li-Ion menawarkan kepadatan energi yang lebih tinggi, lebih ringan, dan tidak memiliki efek memori, membuatnya menjadi pilihan utama untuk perangkat mobile hingga saat ini. Dengan kapasitas yang lebih besar dan waktu pengisian yang lebih cepat, baterai Li-Ion menjadi standar industri untuk smartphone dan perangkat elektronik lainnya.