Alasan Asbes Berbahaya dan Tak Dianjurkan Sebagai Atap Rumah
- Pexels
Teknodaily – Mengapa asbes berbahaya dan sangat tidak dianjurkan untuk dipakai sebagai atap rumah? Bahkan sebetulnya pemakaian material ini sudah dilarang WHO sekalipun di Indonesia masih ada yang memakainya.
Berikut ini penjelasannya kenapa asbes itu berbahaya bagi kesehatan.
Asbes atau asbestos adalah sekelompok mineral yang memiliki karakter fibris atau berserat. Di bawah mikroskop, serat-serat ini terlihat seperti jarum-jarum kecil. Karena sifatnya yang tahan panas dan kuat, asbes banyak digunakan dalam berbagai bahan bangunan, terutama di masa lalu.
Namun, bahaya asbes terletak pada debunya yang sangat berbahaya jika terhirup dalam jangka panjang.
Bahaya Asbes bagi Kesehatan
Serat-serat asbes yang terlepas ke udara dapat terhirup dan masuk ke dalam saluran pernapasan. Setelah masuk ke dalam paru-paru, serat-serat ini dapat tertumpuk dan berakumulasi dalam alveoli (kantong udara di paru-paru).
Seiring waktu, akumulasi ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti asbestosis yaitu penyakit yang merupakan bentuk fibrosis paru-paru yang disebabkan oleh inhalasi serat asbes. Gejalanya meliputi sesak napas, batuk kronis, dan nyeri dada.
Dampak lain yang bisa ditimbulkan juga adalah mesothelioma yakni jenis kanker yang menyerang lapisan tipis jaringan yang menutupi sebagian besar organ dalam.
Risiko terkena kanker paru-paru meningkat pada mereka yang terpapar asbes. Dan ada juga daftar penyakit lain yang bisa ditimbulkan karena terpapar asbes seperti kanker lambung dan kanker usus besar.
Gejala asbestosis biasanya muncul setelah bertahun-tahun terpapar serat asbes dan meliputi sesak napas yang semakin parah, batuk kronis, nyeri dada, dan penurunan fungsi paru-paru.
Apakah Memegang Asbes Secara Langsung Lebih Berbahaya?
Bahaya utama dari asbes bukan dari sentuhan langsung, tetapi dari inhalasi serat-serat kecilnya yang terlepas ke udara.
Memegang asbes secara langsung tidak seberbahaya menghirup debunya, namun tetap disarankan untuk menghindari kontak langsung tanpa pelindung, karena tindakan memegang atau memindahkan asbes dapat melepaskan serat-serat ke udara.
Apakah Mengecat Asbes Bisa Meminimalisir Penyakit Asbestosis?
Mengecat asbes dapat membantu meminimalisir risiko karena cat dapat menutupi permukaan asbes dan mencegah serat-seratnya terlepas ke udara. Namun, ini hanya solusi sementara dan tidak sepenuhnya menghilangkan risiko. Cat juga dapat terkikis seiring waktu, sehingga perlu dilakukan pemeliharaan berkala untuk memastikan serat-serat asbes tetap tertutup.
Kondisi Penggunaan Asbes di Indonesia
Meskipun di banyak negara penggunaan asbes telah dilarang karena risiko kesehatannya, di Indonesia asbes masih legal dan banyak digunakan dalam bahan bangunan. Hal ini menunjukkan perlunya peraturan yang melarang penjualan, pemasangan, dan penggunaan asbes untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Ada contoh kasus nyata yang dibagikan di media sosial, sebuah keluarga di Indonesia mengalami masalah kesehatan akibat penggunaan asbes di rumah mereka. Setelah beberapa tahun tinggal di rumah dengan genteng dan langit-langit dari asbes, anak mereka mengembangkan penyakit paru-paru meskipun tidak ada anggota keluarga yang merokok.
Setelah berkonsultasi dengan dokter dan pindah rumah, serta menjalani pengobatan selama enam bulan, anak tersebut sembuh.
Kesimpulan
Asbes adalah bahan yang sangat berbahaya jika serat-seratnya terhirup dalam jangka panjang. Penyakit-penyakit serius seperti asbestosis, mesothelioma, dan kanker paru-paru dapat berkembang akibat paparan asbes.
Meskipun mengecat asbes dapat membantu meminimalisir risiko, solusi terbaik adalah menghindari penggunaan asbes dan mencari bahan bangunan alternatif yang lebih aman. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk melarang penggunaan asbes demi kesehatan dan keselamatan bersama.