Cek Fakta: iOS vs Android, Lebih Gampang Kena Phishing Mana?

iOS vs Android Lebih Gampang Kena Phishing Mana
Sumber :
  • Teknodaily / Rmarcella

TeknodailyPhishing, salah satu bentuk kejahatan siber yang bertujuan mencuri data pribadi pengguna, kini menjadi ancaman serius di era digital. Sebagai sistem operasi yang dikenal aman, iOS sering dianggap lebih unggul dibandingkan Android dalam melindungi penggunanya dari serangan semacam ini.

Namun, apakah benar iOS justru lebih rentan terhadap phishing? Temuan terbaru dari Lookout, perusahaan keamanan cloud terkemuka, memunculkan fakta menarik sekaligus mengejutkan tentang risiko phishing pada perangkat iOS dan Android.

Android vs iOS: Tingkat Keamanan Berbeda

Android dan iOS memiliki tingkat keamanan yang berbeda yang berkontribusi pada kelebihan dan kekurangan masing-masing sistem operasi.

Android dikenal sebagai sistem operasi open source yang fleksibel, memungkinkan pengguna untuk menginstal aplikasi dari berbagai sumber, termasuk yang tidak resmi. Namun, fleksibilitas ini juga membuka celah bagi aplikasi berbahaya yang dapat disusupi malware atau phishing.

Sebaliknya, iOS adalah sistem operasi closed source yang eksklusif untuk perangkat Apple. Keamanan iOS dijaga ketat melalui kontrol Apple terhadap aplikasi di App Store.

Semua aplikasi harus melewati proses verifikasi ketat sebelum diterbitkan, sehingga risiko malware lebih kecil. Meski demikian, sistem keamanan yang ketat ini tidak menjamin iOS sepenuhnya aman, terutama dari serangan phishing yang menyamar melalui email, pesan teks, atau situs web palsu.

Fakta: iOS Lebih Gampang Phishing Dibanding Android

Hasil riset dari Lookout menunjukkan bahwa perangkat iOS lebih sering menjadi target serangan phishing daripada Android. Dalam laporan Mobile Threat Landscape Report kuartal ketiga 2024, ditemukan bahwa 18,4% perangkat iOS telah menjadi korban serangan phishing. 

Sebagai perbandingan, angka pada Android hanya mencapai 11,4%. Penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis terhadap 220 juta perangkat, 360 juta aplikasi, dan miliaran situs web, termasuk lebih dari 473 juta situs berbahaya yang telah teridentifikasi.

Alasan utama mengapa perangkat iOS lebih rentan terhadap phishing adalah karena dominasi penggunaannya dalam lingkungan kerja. Banyak perusahaan menggunakan perangkat iOS untuk mengelola data sensitif, sehingga menjadi incaran utama hacker.

Selain itu, profil pengguna iOS yang cenderung memiliki daya beli tinggi menjadikan informasi keuangan mereka lebih berharga di mata pelaku kejahatan.

Apa Itu Phishing dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Phishing dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Photo :
  • SC Media

Phishing adalah kejahatan cyber di mana pelaku menyamar sebagai pihak tepercaya untuk mencuri data pribadi, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi akun bank. Berikut metode umum yang digunakan dalam serangan phishing:

1. Pesan atau Email Palsu

Pelaku mengirimkan pesan atau email yang terlihat resmi, biasanya berpura-pura berasal dari institusi terpercaya seperti bank atau layanan online. Pesan ini sering mengandung tautan ke situs palsu.

2. Web Tiruan

Korban yang mengklik tautan diarahkan ke situs web tiruan yang menyerupai situs resmi. Saat korban memasukkan data pribadi, informasi tersebut langsung dicuri oleh pelaku.

Mengapa iOS Jadi Target Utama Hacker?

Banyak perusahaan memilih perangkat iOS untuk operasional karena dianggap lebih aman dan andal. Namun, dengan data perusahaan yang sensitif tersimpan di dalamnya, iOS menjadi target berharga bagi hacker.

Selain itu, pengguna iOS umumnya memiliki daya beli lebih tinggi. Hal ini membuat informasi keuangan mereka lebih bernilai di mata pelaku kejahatan.

Cara Mencegah Phishing

Meski perangkat iOS lebih sering menjadi target phishing, pengguna Android juga harus tetap waspada. Berikut langkah-langkah untuk melindungi diri dari serangan phishing:

1. Hindari Tautan Tidak Dikenal

Jangan sembarangan mengklik tautan dalam pesan atau email yang mencurigakan, bahkan jika terlihat berasal dari sumber tepercaya.

2. Periksa URL Situs

Pastikan situs web yang kamu akses memiliki alamat yang benar dan menggunakan protokol aman (HTTPS).

3. Gunakan Keamanan Tambahan

Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk akun penting kamu. Langkah ini menambah lapisan keamanan, bahkan jika data login kamu dicuri.

4. Perbarui Perangkat Secara Berkala

Selalu gunakan sistem operasi dan aplikasi versi terbaru untuk mendapatkan patch keamanan terbaru.

Meskipun iOS dikenal dengan sistem keamanan yang lebih ketat, riset terbaru menunjukkan bahwa pengguna perangkat ini justru lebih sering menjadi target phishing dibanding pengguna Android. Oleh karena itu, penting bagi semua pengguna, baik Android maupun iOS, untuk tetap waspada terhadap potensi ancaman phishing dengan tidak sembarangan mengklik tautan mencurigakan dan selalu mengaktifkan fitur keamanan tambahan pada perangkat mereka.