Spotify PHK 1.500 Karyawan, Dampak Implementasi Artificial Intelligence
- pixabay
Teknodaily – Pekan lalu, Spotify, platform streaming musik terkemuka, melakukan gelombang ketiga pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melibatkan 1.500 karyawan.
Perusahaan menyebut bahwa keputusan ini terkait dengan penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Menurut Justin Patterson, seorang analis riset ekuitas di KeyBanc Capital Markets, Spotify telah mengimplementasikan AI di seluruh platformnya, termasuk peluncuran AI DJ untuk menyimulasikan pengalaman radio tradisional di 50 pasar tambahan dan AI Voice Translation untuk podcast.
Meskipun keputusan PHK ini memengaruhi banyak karyawan, dampaknya terlihat positif pada saham perusahaan.
Saham Spotify Technology SA naik lebih dari 30% selama enam bulan terakhir dan lebih dari 135% year to date.
Spotify, seperti perusahaan teknologi lainnya, melakukan penghematan sebagai respons terhadap penurunan permintaan selama pandemi.
Selain itu, mereka harus menanggung lebih dari US$ 1 miliar yang dihabiskan untuk podcasting, termasuk kesepakatan dengan selebriti untuk podcast yang tidak terwujud dan akuisisi studio podcast yang kemudian ditutup.
Pada November lalu, Spotify bermitra dengan Google Cloud untuk meningkatkan rekomendasi buku audio dan podcast melalui penggunaan model bahasa Google Cloud, Vertex AI Search.
Perusahaan juga memperkenalkan AI DJ pada Februari dan mulai menggunakan OpenAI "Whisper" untuk menerjemahkan episode podcast berbahasa Inggris ke dalam bahasa Spanyol, Prancis, dan Jerman.