Menilik Perusahaan Tupperware, Awal Pembentukan Hingga Nyaris Bangkrut
- instagram.com/tupperwareid
2. Biaya overhead: Tupperware menghadapi biaya overhead yang tinggi terutama terkait dengan pabrik dan distribusi.
Seiring dengan penurunan penjualan, biaya overhead menjadi semakin sulit untuk diakomodasi.
3. Perubahan gaya hidup: Masyarakat semakin banyak menggunakan produk sekali pakai dan makanan instan, yang berarti kebutuhan akan wadah penyimpanan berkualitas tinggi semakin menurun.
4. Pandemi COVID-19: Tupperware juga terdampak oleh pandemi COVID-19 karena penjualan dari pesta jualan di rumah turun drastis selama masa lockdown.
Sebelumnya, saham Tupperware sudah turun 50% pada Senin 10 Maret kemarin.
Sedangkan dalam setahun ke belakang, saham Tupperware sahamnya turun jauh hingga 90%.
Tupperware mengatakan perusahaan saat ini tidak memiliki cukup uang untuk mendanai operasinya.