Gara-gara Trump, Google Maps Ubah Peta Amerika Serikat
- Hollywood Reporter.
Teknodaily – Google Maps mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika untuk pengguna di Amerika Serikat (AS) setelah keluar Perintah Eksekutif Presiden Donald Trump.
Perubahan nama ini bertujuan untuk menghormati "Kebesaran Amerika." Pada 20 Januari 2025, hari pertamanya menjabat, selain mengganti nama teluk, Donald Trump juga memerintahkan agar Denali, puncak tertinggi di Amerika Utara, diberi nama lamanya, Gunung McKinley – untuk menghormati Presiden AS ke-25, William McKinley.
Google sebelumnya menjelaskan bahwa mereka memiliki “praktik lama menerapkan perubahan nama setelah nama tersebut diperbarui di sumber resmi pemerintah.”
Dalam posting blog, seperti dikutip dari situs Russia Today, Rabu, 12 Februari 2025, raksasa teknologi itu mengumumkan bahwa setelah Sistem Informasi Nama Geografis AS (GNIS) secara resmi mengubah 'Teluk Meksiko' menjadi 'Teluk Amerika', mereka akan mengikuti dan memperbarui Google Maps untuk mencerminkan perubahan ini.
Membuat tanda di Google Maps
- Istimewa
Sementara pengguna di AS sekarang akan melihat 'Teluk Amerika', di Meksiko, Google akan tetap menyebutnya sebagai 'Teluk Meksiko'.
Pengguna di negara lain akan melihat kedua nama tersebut: 'Teluk Meksiko (Teluk Amerika)'. Google juga menjelaskan bahwa mereka menentukan nama tersebut berdasarkan pengaturan lokasi pengguna.
Pendekatan ini serupa dengan fitur geografis lain yang disengketakan atau diberi nama berbeda, seperti perairan antara Jepang dan Korea, yang diberi label 'Laut Jepang (Laut Timur)' dalam beberapa konteks internasional.
Namun, penggantian nama teluk tersebut mendapat penolakan. Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan Meksiko dan masyarakat global akan terus menyebut perairan tersebut sebagai Teluk Meksiko, dan menegaskan bahwa AS "tidak dapat secara sepihak mengubah nama perairan internasional" yang telah diakui "selama berabad-abad."
Teluk ini, yang terhubung dengan Laut Karibia dan Samudra Atlantik, membentang di sepanjang pantai timur Meksiko, pantai tenggara AS, dan tepi barat Kuba.
Nama Teluk Meksiko telah digunakan oleh penjelajah dan pembuat peta Eropa selama lebih dari 400 tahun.
Penggantian nama ini juga menemui penolakan di negara-negara seperti Inggris dan Kanada, yang keduanya bertekad untuk terus menggunakan nama aslinya.
Meskipun perubahan nama Teluk telah diterapkan di Google Maps, penggantian nama Denali terus menghadapi pertentangan dan belum tercermin di platform tersebut.
Pada pekan lalu, Badan Legislatif Alaska mengeluarkan resolusi yang mendesak Donald Trump untuk mempertahankan nama Denali, yang menyoroti signifikansi budayanya bagi penduduk asli Alaska.
Resolusi tersebut mencatat bahwa nama tersebut, yang berarti 'yang tinggi', telah digunakan selama berabad-abad dan memiliki kepentingan historis yang mendalam.