Reza Permadi, Membangun Desa Wisata Berbasis Teknologi
- IG Repermadi
Teknodaily – Di tengah gemuruh revolusi digital yang merambah setiap aspek kehidupan, industri pariwisata di Indonesia menghadapi tantangan untuk beradaptasi. Namun, perubahan bukanlah sesuatu yang mudah diterima. Para pengelola destinasi wisata, khususnya di pelosok negeri, seringkali masih bertahan dengan metode konvensional.
Di sinilah muncul sosok inspiratif seperti Reza Permadi, yang dengan visi dan ketekunan menciptakan Atourin Visitor Management System (AVMS), sebuah platform digital yang menjembatani wisatawan dan desa-desa wisata di Indonesia. Atas inovasinya ini, Reza menerima penghargaan bergengsi SATU Indonesia Awards Nasional 2023 dari Astra, sebuah pengakuan atas kontribusinya dalam transformasi digital pariwisata.
Awal Inspirasi Dari Gunung Semeru
Kisah perjalanan Reza berawal pada tahun 2014, ketika ia dengan penuh antusias mendaki Gunung Semeru. Namun, rencana yang ia susun dengan matang berakhir mengecewakan karena pendakian tiba-tiba ditutup tanpa ada pemberitahuan yang jelas.
Pengalaman itu membangkitkan kesadaran Reza tentang pentingnya akses informasi bagi wisatawan. Baginya, dunia pariwisata harus menyediakan keterbukaan informasi yang akurat agar perjalanan wisata tidak menjadi sia-sia. Dari frustrasi inilah benih Atourin mulai tumbuh.
Latar belakang pendidikan Reza juga turut mematangkan gagasannya. Saat menempuh studi magister di jurusan Sustainable Tourism di Binus, ia semakin memahami konsep smart tourism—pariwisata cerdas berbasis teknologi.
Dari tugas kuliahnya tentang manajemen pengunjung, Reza bersama rekan-rekannya, Rico dan Johar, akhirnya mendirikan Atourin pada tahun 2019. Inovasi ini lahir bukan hanya sebagai agen perjalanan digital, melainkan sebuah marketplace terpadu yang memungkinkan pemilik produk wisata seperti homestay atau desa wisata, terhubung langsung dengan wisatawan.
Mengatasi Hambatan, Membangun Kolaborasi
Namun, digitalisasi pariwisata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Salah satu tantangan utama adalah akses internet yang terbatas di banyak desa wisata.
Untuk mengatasi hal ini, Reza menjalin kolaborasi dengan Bakti Kominfo agar akses internet dapat tersedia di pelosok negeri. Lebih jauh, AVMS memungkinkan wisatawan memesan layanan jauh hari sebelum perjalanan. Bahkan di area tanpa internet, wisatawan hanya perlu menunjukkan kode QR yang telah dibeli, sehingga transaksi tetap lancar tanpa hambatan.
Tidak hanya infrastruktur, mindset pelaku pariwisata juga menjadi tantangan. Banyak pengelola khawatir bahwa platform digital akan memotong keuntungan mereka. Namun, Reza membuktikan bahwa justru sebaliknya: digitalisasi membuka peluang baru.
Contohnya terlihat pada Desa Bugisan di Klaten, di mana pemasukan desa meningkat hingga Rp40 juta setelah bergabung dengan Atourin. Selain itu, platform ini membantu mengurangi potensi pungutan liar dan meningkatkan transparansi pendapatan di desa-desa wisata.
Atourin juga mendapat dukungan dari berbagai pemerintah daerah seperti Belitung Timur, Kalimantan Tengah, dan Samosir. Selain itu, Reza berkolaborasi dengan sektor swasta, termasuk Astra, melalui program Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra. Sinergi ini tidak hanya meningkatkan promosi wisata tetapi juga memperkuat ekonomi desa melalui pengembangan UMKM lokal.
Misi Berkelanjutan Menuju 2030
Dengan semangat keberlanjutan, Reza terus menggagas berbagai inisiatif. Ia bermimpi agar pada tahun 2030, sebanyak 4.500 desa wisata yang tercatat di Kementerian Pariwisata sudah sepenuhnya mengadopsi AVMS dan go digital.
Melalui kampanye the traveler’s power, Atourin juga mengajak wisatawan untuk menjadi pejalan yang bertanggung jawab, menghormati budaya setempat, dan berkolaborasi dalam menjaga ekosistem alam.
Selain itu, Atourin tidak hanya mengembangkan fitur pemesanan wisata, tetapi juga layanan homestay dan pelatihan bagi masyarakat lokal. Dengan pelatihan ini, para pengelola wisata belajar membuat produk menarik, menghitung biaya dengan tepat, dan memasarkan layanan mereka secara efektif melalui platform digital. Transformasi ini bertujuan agar desa wisata tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Pengakuan atas Dedikasi dan Inovasi
Upaya Reza dan timnya tidaklah sia-sia. Pada tahun 2022, Atourin meraih penghargaan sebagai aplikasi unik terbaik dari Google. Penghargaan ini menegaskan bahwa solusi digital seperti AVMS telah berhasil menjawab kebutuhan pasar dan menjadi salah satu inovasi penting dalam pariwisata Indonesia.
Puncaknya, pada tahun 2023, Reza Permadi dianugerahi SATU Indonesia Awards kategori Teknologi oleh Astra. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas kontribusi Reza dalam membawa sektor pariwisata Indonesia menuju era digital.
Menghubungkan Masa Depan dengan Teknologi dan Kebudayaan
Reza Permadi dan Atourin membuktikan bahwa teknologi bukanlah ancaman bagi tradisi, melainkan sarana untuk memelihara dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.
Dengan komitmen pada nilai-nilai keberlanjutan, Atourin tidak hanya menghubungkan wisatawan dengan destinasi indah di pelosok negeri, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal. Melalui KolaborAksi, Reza mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mewujudkan pariwisata berkelanjutan dan berdaya saing.
Dengan optimisme dan visi besar, Reza Permadi telah menempatkan dirinya sebagai salah satu pelopor transformasi digital pariwisata di Indonesia. Anugerah SATU Indonesia Awards 2023 bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi sebuah bukti bahwa mimpi dan kerja keras dapat mengubah wajah pariwisata negeri ini menuju masa depan yang lebih baik.