InacomID Buatan Muhammad Xaria Yusuf, Menghubungkan Petani dengan Pasar Lebih Luas
- SATU Indonesia
Teknodaily – Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, termasuk sebagai salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Dari Aceh hingga Papua, banyak masyarakat yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian, termasuk kelapa sawit.
Namun, meski potensi besar dimiliki, tidak semua hasil pertanian memberikan manfaat optimal bagi para petani. Rendahnya harga jual menjadi salah satu masalah utama yang menyebabkan kesejahteraan petani sulit meningkat.
Melihat kondisi ini, Muhammad Xaria Yusuf terdorong untuk mencari solusi yang bisa mengangkat harga hasil panen dan kesejahteraan petani. Yusuf menyadari bahwa harga kelapa sawit yang ditentukan oleh tengkulak sering tidak mencerminkan kualitas sebenarnya dari produk petani Indonesia yang sesungguhnya dapat bersaing di pasar internasional.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, Yusuf bersama rekan-rekannya yang berasal dari berbagai latar belakang profesi, seperti pengusaha logistik, mantan pegawai bea cukai, pedagang hasil tani, dan ahli teknologi informasi, mengembangkan sebuah program berbasis teknologi bernama InacomID. Teknologi ini bertujuan untuk memperkuat posisi tawar petani dengan menghubungkan mereka secara langsung ke pasar, baik lokal maupun internasional.
InacomID, Teknologi Hasil Panen Petani
InacomID menyediakan platform yang memungkinkan petani, pemilik lahan, dan UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas, sehingga tidak hanya bergantung pada tengkulak yang cenderung menekan harga. Sistem ini membantu meningkatkan keuntungan bagi petani dengan memperpendek rantai distribusi dan memperbesar peluang mereka mendapatkan harga yang lebih baik.
Tidak hanya berfokus pada penjualan, InacomID juga berperan dalam meningkatkan kapasitas petani melalui edukasi. Yusuf dan timnya turun langsung ke lapangan untuk memberikan pelatihan tentang teknik pertanian modern yang lebih produktif. Ini penting karena banyak petani masih menggunakan metode konvensional yang menghambat produksi berkualitas tinggi.
Salah satu keunggulan InacomID adalah kemampuannya memberikan informasi pasar secara real-time kepada petani. Dengan akses informasi ini, para petani dapat mengetahui nilai terkini dari komoditas mereka dan menahan diri dari menjual dengan harga murah saat pasar sedang naik. Hasilnya, harga jual yang sebelumnya berkisar antara Rp 400 hingga Rp 1.300 per kilogram kini dapat mencapai Rp 750 hingga Rp 2.100 per kilogram di beberapa daerah, seperti Tembilahan dan Indragiri Hilir.
Saat ini, InacomID telah beroperasi di beberapa wilayah, termasuk Tembilahan, Indragiri Hilir, Tanjung Jabung Timur, Lampung Selatan, Surabaya, Buton Utara, dan Donggala. Inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada para petani di daerah tersebut tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan teknologi serupa.
Atas dedikasinya dalam memajukan kesejahteraan petani melalui inovasi teknologi, Muhammad Xaria Yusuf dianugerahi SATU Indonesia Awards 2020 dari ASTRA. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas upayanya yang tidak kenal lelah dalam memberdayakan petani dan meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global.
Dari kisah inspirasi Yusuf, telah membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang kuat dalam mengubah nasib petani. Pendekatannya yang berbasis teknologi dan pemberdayaan komunitas menunjukkan bahwa sektor pertanian Indonesia dapat berkembang ke arah yang lebih modern, berkelanjutan, dan mampu bersaing secara internasional.