Laris Manis, Mobil Listrik Kia Catat Rekor Penjualan
- Koreatimes
Teknodaily – Kia, produsen mobil terbesar kedua di Korea Selatan, mencetak rekor baru dalam penjualan kendaraan listrik (EV) bulanan pada bulan Agustus 2024. Hal ini berkat debut sukses model baru mereka, Kia EV3, yang dirilis musim panas ini. Menurut data dari pelacak industri otomotif CarIsYou, Kia berhasil menjual 6.398 unit EV pada Agustus, mencatatkan kenaikan 250 persen dibandingkan tahun lalu, dan melonjak 58,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Rekor penjualan ini merupakan angka tertinggi yang pernah dicapai di antara semua merek domestik maupun impor di Korea sejak diperkenalkannya model EV massal pada 2011. Capaian ini mencerminkan pertumbuhan yang signifikan dalam penjualan EV yang diproduksi di dalam negeri, bahkan di tengah stagnasi permintaan global untuk kendaraan listrik dan meningkatnya kekhawatiran publik di Korea mengenai keselamatan.
Kia EV3 Penggerak Utama Rekor Penjualan
Dilansir dari Koreatimes, Kesuksesan penjualan Kia pada bulan Agustus sebagian besar didorong oleh peluncuran model EV3, yang merupakan model entry-level terbaru dari Kia. Model ini menyumbang 4.436 unit penjualan, atau sekitar 69,3 persen dari total EV yang dijual Kia selama bulan tersebut. EV3 yang baru saja diperkenalkan ini mampu menarik perhatian konsumen dengan menawarkan fitur-fitur canggih dan harga yang kompetitif.
Popularitas EV3 menunjukkan bagaimana Kia berhasil memenuhi kebutuhan pasar untuk kendaraan listrik yang terjangkau namun tetap memiliki performa yang mumpuni. Model ini tampaknya berhasil menepis kekhawatiran mengenai keamanan EV, yang menjadi topik hangat di kalangan konsumen di Korea saat ini.
Pertumbuhan Penjualan EV Domestik di Korea
Pada bulan Agustus, total 13.315 unit EV terdaftar di Korea, mengalami peningkatan 79,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, 9.197 unit berasal dari merek domestik seperti Kia dan Hyundai, menunjukkan dominasi merek lokal dalam pasar EV Korea.
Hyundai, yang merupakan saingan utama Kia di pasar domestik, juga mencatat peningkatan penjualan EV yang signifikan dengan 2.256 unit terjual, naik 33,2 persen dibandingkan tahun lalu. Ini mengindikasikan bahwa meskipun Kia mendominasi penjualan EV bulan Agustus, Hyundai tetap memiliki basis konsumen yang kuat dan terus mengalami pertumbuhan.
Penjualan Merek EV Impor Menurun
Sementara merek-merek domestik mengalami lonjakan penjualan, merek-merek impor secara keseluruhan hanya mencatat peningkatan moderat sebesar 22,3 persen dari tahun sebelumnya, dengan total penjualan 4.118 unit. Namun, dibandingkan dengan bulan Juli, penjualan EV merek impor turun 10,2 persen.
Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan penjualan merek impor adalah insiden kebakaran yang melibatkan salah satu model EV dari Mercedes-Benz pada bulan Juli. Setelah insiden tersebut, penjualan EV Mercedes-Benz anjlok 82 persen dengan hanya 133 unit terjual pada bulan Agustus. Ini menunjukkan dampak negatif yang signifikan dari insiden tersebut terhadap persepsi konsumen terhadap merek EV impor, terutama yang berkaitan dengan masalah keamanan.
Persepsi Keamanan dan Preferensi Konsumen terhadap Merek Lokal
Sejak insiden kebakaran yang melibatkan model Mercedes-Benz, banyak konsumen di Korea beralih ke merek EV domestik. Hal ini karena persepsi bahwa merek lokal lebih aman. Sebuah sumber industri menyatakan, “Setelah insiden kebakaran, konsumen tampaknya lebih tertarik membeli kendaraan listrik dari merek dalam negeri.”
Persepsi ini diperkuat oleh kenyataan bahwa merek lokal, seperti Kia dan Hyundai, umumnya menggunakan baterai yang diproduksi oleh produsen lokal. Selain itu, sistem deteksi anomali baterai, pemeriksaan, dan pemeliharaan yang lebih kuat pada merek-merek domestik dianggap memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi.
Kepercayaan konsumen terhadap merek lokal juga didorong oleh teknologi pengelolaan panas baterai dan sistem keselamatan yang lebih canggih yang digunakan oleh produsen lokal. Sistem ini dirancang untuk meminimalkan risiko kebakaran atau kerusakan pada baterai, yang telah menjadi perhatian utama bagi pengguna kendaraan listrik di seluruh dunia.
Rekor penjualan yang dicapai Kia pada bulan Agustus menandai tonggak penting dalam industri kendaraan listrik Korea. Meskipun ada tantangan global seperti stagnasi permintaan dan kekhawatiran akan keamanan, Kia mampu memanfaatkan peluncuran model baru seperti EV3 untuk mendongkrak penjualan dan menarik minat konsumen.
Pertumbuhan signifikan dalam penjualan EV domestik juga menunjukkan bahwa konsumen Korea semakin mempercayai kualitas dan keamanan merek lokal dibandingkan merek impor, terutama setelah insiden-insiden yang melibatkan keamanan baterai pada kendaraan impor.
Dengan peluncuran model EV yang terus berlanjut dan inovasi dalam teknologi baterai, industri kendaraan listrik di Korea memiliki prospek yang cerah. Kia, bersama dengan Hyundai, berada di garis depan perubahan ini, memimpin pasar dengan menawarkan produk yang tidak hanya kompetitif dari segi harga tetapi juga memenuhi ekspektasi konsumen akan keselamatan dan kinerja yang andal.
Ke depannya, akan menarik untuk melihat bagaimana Kia terus membangun kesuksesan ini dan bersaing dalam pasar EV yang semakin kompetitif, baik di Korea maupun di pasar global.